AS akan Melakukan Delegasi Tingkat Tinggi dengan Taliban Pertama Kalinya Sejak Penarikan Pasukan

- 9 Oktober 2021, 11:45 WIB
ilustrasi Amerika Serikat Mencari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi Warga Afghanistan.
ilustrasi Amerika Serikat Mencari Jalur Darat untuk Lanjutkan Evakuasi Warga Afghanistan. /Amber Clay/Pixabay/

PR DEPOK - Delegasi AS akan bertemu dengan perwakilan senior Taliban di Doha pada Sabtu dan Minggu dalam pertemuan tatap muka pertama mereka di tingkat senior sejak Washington menarik pasukannya dari Afghanistan dan kelompok garis keras itu mengambil alih negara itu, kata dua pejabat senior pemerintah.

Delegasi tingkat tinggi AS akan mencakup pejabat dari Departemen Luar Negeri, USAID dan komunitas intelijen AS, akan menekan Taliban untuk memastikan perjalanan yang aman bagi warga AS dan lainnya keluar dari Afghanistan dan untuk membebaskan warga AS yang diculik Mark Frerichs.

Prioritas utama lainnya adalah menahan Taliban pada komitmennya bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan kembali menjadi sarang al Qaeda atau ekstremis lainnya sambil menekan kelompok itu untuk meningkatkan akses bantuan kemanusiaan karena negara itu menghadapi prospek "yang benar-benar parah".

Baca Juga: Didesak Bentuk Pemerintahan yang Adil, Jubir Taliban: Kita Siap Inklusif tapi Tidak Selektif

Perwakilan Khusus Zalmay Khalilzad, yang telah bertahun-tahun mempelopori dialog AS dengan Taliban dan menjadi tokoh kunci dalam pembicaraan damai dengan kelompok itu, tidak akan menjadi bagian dari delegasi tersebut.

Tim delegasi AS nantinya akan mencakup Deputi Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri Tom West serta pejabat tinggi kemanusiaan USAID Sarah Charles.

Di pihak Taliban, pejabat kabinet akan hadir, kata para pejabat.

"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari keterlibatan pragmatis dengan Taliban yang telah kami lakukan mengenai masalah kepentingan nasional yang vital,” kata seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonim dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuter.

"Pertemuan ini bukan tentang memberikan pengakuan atau menganugerahkan legitimasi. Kami tetap jelas bahwa legitimasi apa pun harus diperoleh melalui tindakan Taliban sendiri. Mereka perlu membangun rekam jejak yang berkelanjutan," kata pejabat tersebut.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x