Setidaknya 46 Orang Tewas, Pemerintah Terus Selidiki Penyebab Kebakaran di Taiwan

- 16 Oktober 2021, 08:37 WIB
Ilustrasi - Pemerintah setempat di Taiwan masih terus berupaya selidiki penyebab kebakaran yang menimbulkan 46 korban tewas.
Ilustrasi - Pemerintah setempat di Taiwan masih terus berupaya selidiki penyebab kebakaran yang menimbulkan 46 korban tewas. /Pixabay/12019.

PR DEPOK - Kebakaran hebat terjadi di sebuah gedung di Taiwan yang menyebabkan setidaknya 46 jadi korban tewas 41 lainnya alami luka-luka.

Petugas pemadam kebakaran di Taiwan tengah sibuk mencari korban yang salah satunya mayat pekerja konstruksi dari lokasi bangunan yang runtuh.

Korban lain sebenyak tujuh orang dilaporkan sedang dalam masa pencarian di tengah reruntuhan bangunan akibat kebakaran yang terjadi di Taiwan.

Baca Juga: Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Polisi Kini Tak Berdaya Terbaring di RS, FZ: Seharusnya Oknum Pelaku Ditindak

Kepala pemadaman kebakaran di Taiwan, Thein Tun Oo, turut memberikan pernyataan mengenai insiden kebakaran tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Sabtu 16 Oktober 2021, ia mengatakan bahwa misi penyelamatan setelah insiden tersebut berada pada tahap kritis.

Lebih lanjut, Thein Tun Oo menambahkan kemungkinan untuk menemukan para korban kebakaran yang tersisa hidup semakin menipis.

Wali kota salah satu kota di Taiwan, Chen Chi-mai, menurunkan satgas untuk menyelidiki penyebab insiden kebakaran apakah ada kelalaian yang terjadi.

Baca Juga: Polisi yang Banting Mahasiswa Diproses Hukum, Kapolres Tangerang: Brigadir NP Diperiksa Propam

Hal itulah yang kemudian menimbulkan kembali kekhawatiran tentang keselamatan gedung-gedung tua di seluruh Taiwan.

"Kami akan meminta gugus tugas untuk menyelidiki apakah ada kelalaian dalam manajemen administrasi (praktik)," kata Wali Kota Chen Chi-mai tersebut.

"Saya sangat merenungkan diri saya sendiri, dan saya tidak akan menghindari tanggung jawab saya," tutur Chen Chi-mai menambahkan.

Lokasi bangunan 13 lantai yang sebelumnya menampung restoran, ruang karaoke, toko, dan bioskop, kini disebut sebagai kota hantu oleh penduduk setempat karena sebagian ditinggalkan.

Baca Juga: Cara Melihat Jadwal Survei Evaluasi Kartu Prakerja, Segera Isi Survei agar Dapat Insentif Rp150 Ribu

Namun, gedung dengan kepadatan tinggi di kota tersebut masih menjadi rumah bagi banyak orang, termasuk orang tua dengan masalah mobilitas dan keluarga berpenghasilan rendah.

"Pemerintah seharusnya sudah merobohkan gedung itu. Mereka terus mengatakan akan menghancurkannya, tetapi pada akhirnya mereka tidak melakukannya," kata Lin Chieh-ying, salah satu warga berusia 70 tahun yang tinggal di seberang gedung tersebut.

Kemudian, untuk memperbaiki tatanan kota, pihak berwenang telah menawarkan insentif untuk proyek pembaruan perkotaan di seluruh Taiwan.

Hal tersebut bertujuan untuk menggantikan bangunan tua yang telah menimbulkan kekhawatiran terhadap musibah seperti kebakaran dan gempa bumi.

Baca Juga: Mahasiswa Korban 'Smackdown' Aparat Dirawat, Fadli Zon: Image Buruk bagi Kepolisian yang Katanya Melindungi

"Sulit dipercaya. Seluruh lantai dasar terbakar, dan juga lantai atas," kata Lin menanggapi kebakaran yang terjadi.

"Bagaimanapun mereka mencoba, air tidak bisa mencapai lantai atas," ujar Lin menambahkan.

Untuk diketahui, kebakaran itu merupakan musibah paling mematikan di pulau itu sejak insiden kebarakan restoran di pusat kota Taichung pada 1995 silam.

"Saya tidak bisa mendengar suara apapun," katanya melalui telepon. Ada lebih sedikit kesempatan untuk bertahan hidup untuk sisanya," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah