Fenomena Panic Buying di China Kembali Terjadi di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan Otoritas Setempat

- 3 November 2021, 17:24 WIB
Ilustrasi fenomena panic buying di China.
Ilustrasi fenomena panic buying di China. /

Antrean panjang pun terbentuk di kios kubis di supermarket, saat orang-orang membeli persediaan sayuran yang secara tradisional disimpan di rumah dan dikonsumsi selama bulan-bulan musim dingin.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Darat hingga Udara Terbaru yang Dikeluarkan Kemenhub, Berlaku Mulai 2 November 2021

Media pemerintah telah berusaha meyakinkan publik bahwa ada banyak persediaan bahan pokok.

Penyiar CCTV negara China melaporkan pada hari Selasa bahwa ada beberapa "penafsiran berlebihan" dari saran kementerian tersebut.

“Saat ini, pasokan kebutuhan sehari-hari di berbagai tempat cukup, dan pasokan harus dijamin sepenuhnya,” kata Zhu Xiaoliang, direktur Departemen Promosi Konsumsi kementerian.

Beberapa kota termasuk Tianjin di utara dan Wuhan lebih jauh ke selatan telah melepaskan sayuran musim dingin dari stok untuk dijual dengan harga lebih rendah di supermarket.

Baca Juga: Soroti Kabar Jenderal Andika Perkasa yang Diusulkan Jadi Panglima TNI, Guntur Romli: Pilihan yang Tepat

Tetapi beberapa fenomena panic buying tampaknya berlanjut pada Rabu, dengan beberapa orang mengeluh secara online tentang rak supermarket yang kosong, sebagian besar disebabkan oleh wabah Covid-19 yang berkembang.

China melaporkan jumlah tertinggi kasus Covid-19 baru yang ditularkan secara lokal dalam hampir tiga bulan, termasuk sembilan infeksi baru di Beijing.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah