PR DEPOK - Baru-baru ini, Inggris dilaporkan telah menetapkan vape sebagai produk medis. Mereka akan menjadi negara pertama di dunia yang menetapkan hal tersebut.
Kabarnya hal itu dilakukan Inggris lantaran adanya kebijakan mengenai pedoman baru dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) yang menyebut vape jadi salah satu pilihan bagi perokok yang ingin berhenti merokok.
Konsumsi vape dalam kadar yang terkendali, meski tidak bebas dari risiko penyakit, menurut penelitian ilmiah 95 persen lebih aman daripada mengonsumsi rokok.
Baca Juga: Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Vanessa Angel dan Suami, Begini Penjelasannya
Disebutkan bahwa vape tidak mengandung tar atau karbon monoksida, unsur paling berbahaya ketika seseorang mengkonsumsi tembakau yang mengandung nikotin dan menyebabkan kecanduan.
“Dengan mengikuti sains, Inggris telah menjadi pelopor global dalam mengambil respons pragmatis dan proporsional terhadap vape sebagai manfaat kesehatan masyarakat,” kata Direktur Badan Amal Obat Drug Wise, Harry Shapiro.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, Kamis 4 November 2021, jumlah perokok di Inggris telah alami penurunan, yang awalnya 27 persen menjadi 14 persen dalam 20 tahu terakhir.
Menurut informasi yang dihimpun, tingkat merokok di lingkungan miskin tiga kali lebih tinggi daripada di lingkungan kaya.