Izin Dicabut, Negara Bagian di India Larang Umat Muslim Lakukan Sholat Jumat Berjamaah

- 6 November 2021, 21:04 WIB
Ilustrasi umat muslim di India dilarang melaksnakan sholat Jumat
Ilustrasi umat muslim di India dilarang melaksnakan sholat Jumat /Pixabay/prithpalbhatia9

PR DEPOK - Kelompok-kelompok Hindu sayap kanan larang Muslim di India melaksanakan sholat Jumat.

Menurut laporan, kelompok-kelompok Hindu sayap kanan itu mendirikan tenda-tenda besar dalam melakukan fungsi keagamaan di tanah yang sama dengan masjid yang biasa dilaksanakan sholat Jumat.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah politisi dan pendeta Hindu, termasuk Kapil Mishra, yang tergabung dalam Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Juga: Simak Cara Mudah Menyambungkan Rekening atau E-Wallet untuk Dapatkan Insentif Kartu Prakerja Rp2,4 Juta

Diketahui sebelumnya, Mishra dituduh menghasut kekerasan agama di New Delhi tahun lalu yang terburuk di kota itu dalam beberapa dekade di mana 53 orang, kebanyakan dari mereka Muslim, terbunuh.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 6 November 2021, acara itu terjadi beberapa hari setelah pejabat di negara bagian Haryana, India utara, mencabut izin untuk sholat Jumat berjamaah.

"Izin untuk sholat di delapan tempat yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dibatalkan," kata polisi Gurugram dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tak Maksimal di Seri Kedua Liga 1 Indonesia, Maman Abdurahman Ingin Persija Segera Berbenah

Tindakan polisi itu menyusul kampanye selama berminggu-minggu oleh kelompok-kelompok Hindu dan penduduk setempat yang telah mengganggu sholat Jumat di tempat-tempat itu dengan memutar lagu-lagu religi di pengeras suara dan meneriakkan slogan-slogan kebencian.

Sebuah kelompok payung kelompok Hindu, yang disebut Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), bahkan mengeluarkan “ultimatum” kepada pihak berwenang.

Menurut laporannya, mereka tetap akan menghentikan kegiatan sholat Jumat jika pemerintah Gurugram gagal melakukannya.

Baca Juga: Syarat dan Cara Mendapatkan Dana BSU Subsidi Gaji Rp1 Juta November 2021 dari Kemnaker

“Kami memberikan peringatan yang sopan. Kami tidak akan mengirimkan lebih banyak memorandum. Maka itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menjaga perdamaian,” ujar Mahavir Bhardwaj, presiden negara bagian Haryana dari kelompok tersebut.

Sebuah laporan 2018 oleh situs berita Scroll.in mengatakan hanya ada 22 masjid di Gurugram, rumah bagi 1,1 juta orang, menurut sensus 2011. Kurang dari 5 persen dari mereka adalah Muslim.

“Hari ini, saya tidak yakin apakah saya bisa sholat di mana saja,” ujar Najis Mohammad, salah satu muslim di Gurugram.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Hylo Open 2021, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya Berhasil Dapat Tiket ke Final

“Tidak ada masjid di dekat sini tempat kami bisa pergi dan melaksanakan shalat Jum’at. Masjid terdekat berjarak hampir 4 kilometer,” lanjutnya.

Dalam sebuah pernyataan pers yang dibagikan, sebuah kelompok bernama Komunitas Muslim Gurgaon mengatakan telah memutuskan untuk tidak melaksanakan sholat Jumat di lapangan di mana tenda kelompok Hindu sayap kanan didirikan.

"Hanya untuk minggu ini, namun sholat Jumat tetap akan dilakukan di 36 tempat lainnya," ungkap pernyataan itu.

Baca Juga: Atlet Paralimpik Binaan NPCI Kabupaten Bogor Sumbang Lima Medali Hari Pertama Peparnas XVI Papua 2021

Lebih jauh, anggota parlemen Asaduddin Owaisi mengatakan keputusan pemerintah Gurugram untuk melarang sholat Jumat di beberapa tempat merupakan pelanggaran Pasal 25 konstitusi India.

Di mana dalam pasal tersebut menjamin kebebasan warga negara India untuk menganut, mempraktikkan, dan menyebarkan agama masing-masing.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah