Senada dengan Bennett, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengusulkan pembukaan kembali konsulat AS di kursi de-facto pemerintah Palestina di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki.
"Jika mereka (Amerika Serikat) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu," katanya.
Baca Juga: Pria yang Menculik Bocah Berusia 4 Tahun di Australia Dijebloskan ke Penjara dengan Keamanan Tinggi
Di sisi lain, di Ramallah, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak komentar Lapid.
"Kami hanya akan menerima konsulat AS di Yerusalem, ibu kota negara Palestina"
"Itulah yang telah diumumkan dan telah dilakukan oleh Pemerintah AS," ujar Nabil Abu Rudeineh.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bulan lalu bahwa Washington akan melangkah maju dengan proses pembukaan konsulat sebagai bagian dari memperdalam hubungan itu dengan Palestina.
Baca Juga: Jelang Arsenal Kontra Watford di Liga Inggris, Mikel Arteta: Mereka Sulit Dikalahkan
Meskipun salah satu staf seniornya juga mengatakan penolakan Israel terhadap rencana tersebut merupakan hambatan.
"Pemahaman saya, bahwa kami memerlukan persetujuan dari pemerintah tuan rumah untuk membuka fasilitas diplomatik apapun," tutur Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Manajemen dan Sumber Daya Brian McKeon.***