PR DEPOK - Qatar dan Mesir sama-sama menandatangani perjanjian untuk memasok bahan bakar dan material dasar bagunan ke Jalur Gaza.
Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Qatar Soltan bin Saad Al-Muraikhi selama pertemuan tingkat tinggi Ad Hoc Liaison Committee (AHLC), sebuah kelompok donor internasional untuk Palestina di Oslo.
"Muraikhi menegaskan bahwa upaya kolaboratif bersama ini akan berkontribusi pada peningkatan kondisi kehidupan di Gaza," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Kamis, 18 November 2021.
Diketahui, sekitar 2.200 rumah di daerah kantong itu hancur dan 37.000 lainnya rusak selama konflik 11 hari antara Israel dan Hamas pada Mei lalu.
Sementara beberapa rumah di Israel rusak oleh roket yang diluncurkan organisasi Islam Hamas dan kelompok militan Gaza lainnya.
Para pejabat Palestina mengatakan 250 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel di Gaza.
Sedangkan pejabat Israel mengatakan 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket-roket militan Gaza.
Setelah gencatan senjata 21 Mei yang dimediasi oleh Mesir, akses bantuan dana dan bahan rekonstruksi telah menjadi tuntutan utama Hamas.
Di lain sisi, Israel membatasi bahan material bangunan yang memasuki wilayah Jalur Gaza, dengan mengatakan Hamas menggunakannya untuk membuat senjata guna melancarkan serangan.
Baca Juga: Putus dari Shawn Mendes Usai 2 Tahun Bersama, Camila Cabello: Kami akan Terus Menjadi Sahabat
Tetapi menyusul kesepakatan dengan PBB dan Qatar, Israel mengizinkan bantuan keuangan dari salah satu negara Teluk itu untuk masuk ke Gaza.
Para pejabat Gaza memperkirakan akan dibutuhkan Rp6,8 triliun untuk membangun kembali rumah dan infrastruktur yang rusak.
Qatar dan Mesir, masing-masing menjanjikan Rp7,1 triliun untuk rekonstruksi di Jalur Gaza.***