PR DEPOK - Banyak orang di Jalur Gaza, Palestina, dikabarkan terpaksa untuk membeli air minum dari para pemasok swasta.
Hal itu dilakukan karena air keran di Gaza sering tidak berfungsi akibat pemadaman listrik yang lama, dan biasanya terlalu asin untuk diminum.
Sumber air yang sangat tercemar di Jalur Gaza itu juga berdampak serius pada kesehatan masyarakat, anak-anak khususnya.
Krisis semakin memburuk selama beberapa dekade terakhir karena blokade, pengurangan dana kemanusiaan, dan serangkaian serangan militer Israel.
“Rasanya seperti berasal dari laut. Kami tidak bisa menggunakannya untuk minum, memasak, atau bahkan mandi,” tutur Falesteen Abdelkarim dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Lebih lanjut, ia mengatakan warga memiliki akses ke air kota hanya tiga kali seminggu dan terkadang air bercampur dengan limbang karena infrastruktur yang rusak di kamp-kamp pengungsi.
“Hidup di kamp-kamp pengungsi sangat menyedihkan. Kami selalu membeli air minum dari pedagang kaki lima,” kata Abdelkarim, ibu dari lima anak.
Baca Juga: Cara Atasi Survei Kartu Prakerja Tidak Muncul di Notifikasi Dashboard