“Jelas, New Delhi berada dalam jangkauan tempur H-6K dan jangkauan serangan CJ-20 (rudal jarak jauh)," ungkapnya.
Namun di lain sisi, Song Zhongping, analis militer lainnya yang juga mantan instruktur artileri PLA, mengatakan PLA tidak akan menyerang daerah sipil.
"China tidak akan menyerang wilayah sipil, jadi New Delhi tidak akan menjadi sasaran rudal yang diluncurkan dari udara meskipun ibu kotanya cukup dekat dengan perbatasan," katanya.
Pesawat pengebom H-6K diketahui biasanya dilengkapi dengan rudal CJ-20 untuk pertemuan darat dan laut.
Pesawat-pesawat yang dikerahkan di dekat perbatasan India, bagaimanapun, dipersenjatai dengan rudal jarak pendek KD-63 dan bukan rudal CJ-20.
Seorang peneliti dari institut sains dan teknologi militer Yuan Wang di Beijing, Zhou Chenming mengatakan bahwa rekaman CCTV tidak termasuk gambar CJ-20.
“Ini adalah peringatan dari PLA. Laporan itu sengaja tidak menyertakan rekaman H-6K dengan CJ-20 yang kuat,” ujar Zhou.
“China berharap konflik perbatasan tidak akan meningkat lebih jauh, dengan pandemi Covid-19 diperkirakan akan memburuk pada musim dingin ini,” tambahnya.
Baca Juga: Anwar Abbas Khawatir Jadi 'Korban' Densus 88 Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean: Provokasi Aja Terus!!