PR DEPOK – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO resmi menetapkan varian B.1.1.539 yang berada di Afrika Selatan sebagai variant of concern (VOC) dengan nama Omicron.
WHO menyebut bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan pada bulan November 2021.
Dokter Adam Prabata membeberkan hal-hal yang perlu diketahui mengenai varian Omicron melalui unggahan di Instagram @adamprabata.
Baca Juga: Irak Evakuasi 617 Migran yang Terdampar di Belarusia, Didominasi Wanita, Anak, dan Orang Tua
Varian Omicron mengalami mutasi kurang lebih 50 kali secara keseluruhan.
“dengan lebih dari 30 mutasi pada protein S atau bagian virus yang digunakan untuk menempel pada sel manusia yang akan diserang,” kata Adam Prabata dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Dokte Adam menyebut bahwa varian Omicron mengakibatkan kenaikan kasus di Afrika Selatan lebih cepat daripada varian Delta.
“Penelitian awal menunjukkan bahwa varian Omicron meningkatkan risiko reinfeksi pada orang-orang yang sudah pernah terkena Covid-19 sebelumnya”