Pemerintah Arab Saudi Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Omicron

- 2 Desember 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19 Omicron - Omicron kini menjadi varian Covid-19 dominan di Afrika Selatan dan kasus baru pun dikonfirmasi terjadi di beberapa negara termasuk AS.
Ilustrasi varian baru Covid-19 Omicron - Omicron kini menjadi varian Covid-19 dominan di Afrika Selatan dan kasus baru pun dikonfirmasi terjadi di beberapa negara termasuk AS. /Pixabay/Alexandra_Koch/

PR DEPOK - Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah melaporkan kasus pertama varian baru Omicron pada hari Rabu.

Virus varian baru tersebut telah terdeteksi pada seseorang yang datang dari Afrika.

Menurut Saudi Press Agency, bahwa orang itu telah dikarantina saat ini.

Baca Juga: Raffi Ahmad Akui Takut Kalau Punya Anak Cewek: Takut Dapet Cowoknya Kayak Gue

Laporan tersebut juga telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, bahwa sebuah kasus varian Omicron terdeteksi di Kerajaan Arab Saudi untuk seorang warga negara yang kembali dari negara Afrika Utara.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa penyelidikan epidemiologis telah dimulai dan kasus itu dikirim ke karantina dan prosedur kesehatan terakreditasi telah diikuti.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, bahwa Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menyelidiki dan menangani kondisi epidemiologis Covid-19.

Baca Juga: Donasi Untuk Gala Tembus Rp1,8 Miliar, Sahabat Vanessa Angel: Luar Biasa, Semoga Allah Membalas

Selain itu, juga sedang menyelidiki varian-varian baru tersebut secara permanen, yang mencakup pemantauan penyeberangan perbatasan.

Perlu diketahui bahwa varian baru B.1.1.529, dengan lebih dari 30 mutasi, pertama kali terdeteksi di Botswana, dan Afrika Selatan pada bulan lalu.

Pejabat kesehatan Afrika Selatan juga telah memperingatkan dunia pada 24 November tentang keberadaan varian baru.

Baca Juga: Twibbon Hari Disabilitas Internasional 2021 Terbaru, Wajib Dibagikan di Media Sosial Anda!

Kemudian dua hari kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menugaskan huruf Yunani Omicron ke varian tersebut.

WHO juga mengatakan bahwa jenis baru itu dapat menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi daripada mutasi virus sebelumnya.

Omicron kini telah menyebar ke sekitar 20 negara lain dan menimbulkan kekhawatiran karena lebih cepat menular daripada varian lain dari virus corona.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Makna di Balik Nama Anak Keduanya Rayyanza Malik Ahmad

Beberapa negara, termasuk AS, Kanada, Inggris dan Uni Eropa dan Jepang juga telah mengumumkan larangan perjalanan dari Afrika Selatan dan negara-negara Afrika selatan lainnya.

Brasil, Arab Saudi, Jepang, Prancis, dan Italia juga telah mengkonfirmasi kasus varian baru ketika negara-negara di seluruh dunia bergegas untuk menutup pintu masuk mereka.

Selain itu, adapun para ilmuwan berlomba untuk menguji obat yang ada untuk melawannya.

Baca Juga: Deteksi Dini Varian Omicron di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin Gunakan Metode Ini

Saat ini masih belum jelas apakah jenis Omicron membuat orang sakit lebih parah daripada varian yang sudah terkenal.

Berdasarkan bukti awal, WHO telah memperingatkan bahwa risiko global yang ditimbulkannya "sangat tinggi".***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah