Akibatnya, muncul spekulasi yang menyebut bahwa WHO dengan sengaja menghindari penggunaan alfabet Xi agar tidak menyinggung tokoh terkemuka yakni Presiden China, Xi Jinping.
Alasan lainnya, WHO diduga ingin menghindari kemungkinan munculnya konflik sekaligus stigma terhadap China yang sebelumnya dituding menjadi penyebab munculnya pandemi Covid-19.
Baca Juga: Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2021 Gratis, Bagikan di Media Sosial Anda!
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, WHO kemudian muncul memberikan klarifikasi. Alfabet "Nu" sengaja tidak digunakan karena alasan pelafalannya yang nyaris terdengar sama dengan kata "new" atau baru dalam bahasa Inggris.
Sedangkan Xi cukup sensitif karena digunakan sebagai nama keluarga atau marga oleh etnis tertentu.
Pada Mei lalu, WHO sempat menyatakan bahwa nama varian Covid-19 akan ditentukan dengan bijak tanpa terikat dengan nama wilayah di dunia demi menghindari diskriminasi dan stigma masyarakat dunia terhadap nama tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendinginkan Ponsel yang Terlalu Panas atau Overheat
Penamaan epidemi dengan nama yang netral juga telah menjadi ketetapan WHO sejak tahun 2015.
Tujuannya demi mencegah dampak negatif terhadap budaya, wilayah, profesi, dan etnis tertentu.
WHO juga bermaksud memperbaiki kesalahan yang terjadi pada tahun 2012. Kala itu WHO menetapkan virus varian SARS yang menyebar di Timur Tengah dengan nama Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Seluruh Negara Dunia Atasi Perubahan Iklim: Harus Bersatu Menanggulangi Emisi