PR DEPOK - Pemerintah Yunani telah menutup 136 sekolah minoritas Turki di wilayah Thrace Barat, Yunani.
Sekitar 126 sekolah orang Turki yang tinggal di Trakia Barat telah ditutup oleh otoritas Yunani dalam 10 tahun terakhir.
Sekolah tersebut ditutup karena telah melanggar perjanjian internasional dalam 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Rayakan Hari Ibu di Indonesia, Fiersa Besari Ungkap Makna Ibu baginya
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Sabah, bahwa 126 sekolah tersebut telah melanggar tindakan pembatasan terhadap siswa yang menghadiri sekolah.
Ahmet Kara, kepala Persatuan Dewan Sekolah Minoritas, mengatakan bahwa baru-baru ini telah terjadi protes yang diadakan oleh warga Turki.
Protes tersebut merupakan reaksi terhadap pelanggaran otoritas Yunani terhadap hak pendidikan minoritas masyarakat Turki di Yunani.
Baca Juga: Taufik Ramsyah Meninggal Dunia Usai Bertabrakan dan Mengalami Benturan Keras di Kepala
Masyarakat Turki akan terus melakukan protes dan pemboikotan, jika otoritas Yunani terus mengganggu hak pendidikan mereka.
Adapun status pendidikan minoritas diuraikan dalam Perjanjian Lausanne dan serangkaian protokol budaya.
Selain itu, adapun perjanjian pendidikan yang ditandatangani antara Turki dan Yunani.
Secara hukum, tidak mungkin bagi Pemerintah Yunani untuk membuat amandemen sepihak terhadap peraturan yang ada.
Sementara itu, Yunani telah memiliki 229 sekolah minoritas dalam satu dekade lalu.
Namun, Yunani memiliki 103 Sekolah Dasar dan dua sekolah menengah yang tersisa sekarang.
Selain itu, Pemerintah Yunani tidak memberikan izin untuk membuka sekolah baru.***