Intip Perayaan Tahun Baru 2022 di Jepang dan Korea Selatan

- 1 Januari 2022, 12:16 WIB
Ilustrasi perayaan tahun baru 2022 di Jepang dan Korea Selatan.
Ilustrasi perayaan tahun baru 2022 di Jepang dan Korea Selatan. /Min An/Pexels

PR DEPOK - Jepang merupakan salah satu negara di Asia-Pasifik yang merayakan tahun baru pertama.

Di seluruh Jepang, banyak orang melakukan perjalanan tahun baru untuk menghabiskan waktu bersama keluarga mereka.

Pada malam tahun baru banyak warga Jepang telah memadati kuil untuk melakukan pemujaan.

Baca Juga: Lesti Kejora Akhirnya Mau Unggah Foto Baby L Usai Rizky Billar Minta Tolong Netizen

Selain itu, kebanyakan dari warga Jepang juga mengenakan topeng.

Banyak orang juga menikmati makan dan minum bersama keluarga dan kerabatnya di pusat kota Tokyo.

Selain itu, mereka berbondong-bondong ke toko-toko dan mall untuk merayakan liburan tahun baru.

Baca Juga: Harapan Ketua DPD Tahun 2022: Semua Sektor Melaju Bukan Hanya pada Skala Besar, Tapi Juga Usaha Rakyat

Adapun perayaan tahun baru di Seoul, Korea Selatan seperti upacara membunyikan lonceng Tahun Baru 2022 telah dibatalkan tahun ini.

Pembatalan tradisi membunyikan lonceng tahun baru tersebut merupakan yang kedua kali berturut-turut.

Hal tersebut karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di negeri ginseng itu.

Baca Juga: Polda Jawa Barat Menjelaskan Kasus Bahar Bin Smith: Saksi yang Diperiksa Bertambah Menjadi 50 Orang

Pemerintah Korea Selatan menyiapkan video yang direkam sebelumnya dari upacara membunyikan lonceng tahun ini yang telah disiarkan secara online di YouTube dan di televisi.

Setiap tahun, upacara membunyikan lonceng tutup tahun itu sebelumnya telah menarik puluhan ribu pengunjung.

Namun, pembatalan upacara tersebut sejak tahun lalu adalah yang pertama terjadi sejak upacara dimulai pada tahun 1953 silam.

Baca Juga: 5 Cara Wujudkan Resolusi Tahun Baru 2022 Anti Gagal, Salah Satunya Hadiahi Diri Sendiri

Upacara membunyikan lonceng sering diadakan pada malam tahun baru di Paviliun Bosingak, pusat kota Seoul.

Lonceng tersebut terbuat dari perunggu seberat 20 ton, yang berasal dari Dinasti Joseon dan dipukul 33 kali pada tengah malam menuju tahun baru.

Pihak berwenang Korea Selatan juga telah menutup banyak pantai dan tempat wisata lainnya di sepanjang pantai timur.

Tempay wisata tersebut biasanya dipenuhi banyak pengunjung untuk melihat matahari terbit pertama di tahun baru.

Selain itu, Korea Selatan juga telah memperpanjang aturan pembatasan sosial selama dua minggu.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah