Awal Tahun 2022, Amerika Serikat Batalkan Lebih dari 2.700 Penerbangan karena Alasan Ini

- 2 Januari 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi perjalanan udara.
Ilustrasi perjalanan udara. /Joshua Woroniecki/Pixabay

PR DEPOK - Sejak akhir tahun 2021 hingga Minggu, 2 Januari 2022, perjalanan udara di Amerika Serikat terus mengalami gangguan.

Gangguan penerbangan dikabarkan mulai dari cuaca buruk di beberapa bagian negara Amerika Serikat hingga lonjakan besar infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.

Menurut data dari situs pelacak FlightAware, sekitar pukul 23.00 waktu setempat atau 14.00 WIB, Amerika Serikat telah membatalkan 2.723 penerbangan.

Baca Juga: Bursa Transfer Dibuka, Ralf Rangnick Langsung Kunci Pemain Muda ini untuk Direkrut ke Manchester United

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Shine News, jumlah pembatalan itu terhitung lebih dari setengah jumlah penerbangan yang dibatalkan di seluruh dunia, sekitar 4.698 penerbangan.

Selain itu, ada 5.993 penundaan penerbangan domestik pada Sabtu, 1 Januari 2022 kemarin, sementara total 11.043 penerbangan di seluruh dunia ditunda hari itu.

Menurut situs penerbangan, maskapai Amerika yang paling terpengaruh adalah SkyWest, yang harus membatalkan 23 persen dari jadwal penerbangannya.

Baca Juga: Soroti Bonus Rp10 Miliar untuk Tim Thomas Cup 2020 Dipangkas, Cipta Panca: Mending Gaji BuzzeRp aja

Maskapai Southwest juga dikabarkan membatalkan lebih dari 2.200 penerbangan selama liburan natal dan tahun baru.

Kebanyakan dari perusahaan maskapai di Amerika Serikat mengeluhkan cuaca buruk pada malam hari, ratusan pilot dan pesawat berada di tempat yang salah untuk penerbangann berikutnya.

Di Amerika Serikat, bandara Chicago sangat terpukul oleh cuaca buruk dan badai salju diperkirakan akan melanda daerah itu pada Minggu sore hingga larut malam.

Baca Juga: Gala Sky Panggil dan Cium Video Berisi Vanessa Angel, Marissya Icha Tak Kuasa Menahan Sedih: Masya Allah Nak

Sementara itu, secara lebih luas bahwa industri penerbangan global juga masih dipengaruhi oleh penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

Banyak pilot, pramugari, dan staf lainnya tidak masuk kerja setelah terinfeksi Covid-19 atau karena diisolasi setelah kontak dengan orang yang terinfeksi.

Di sisi lain, serikat pekerja untuk pilot dan pramugari menyalahkan beberapa masalah pada maskapai yang menjadwalkan terlalu banyak penerbangan pada musim liburan.

Baca Juga: Presiden Arema FC Mantapkan Motivasi Para Pemain dengan Pasang Target Juara BRI Liga 1 Indonesia 2021-2022

Namun, maskapai menanggapinya dengan menawarkan insentif kepada para pekerja selama liburan, termasuk bonus Rp14,2 juta untuk kehadiran sempurna selama Desember dan awal Januari.

Lebih jauh, selama akhir pekan Natal dan tahun baru, maskapai penerbangan global membatalkan sekitar 7.500 penerbangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Shine News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x