PR DEPOK - Sejak akhir tahun 2021 hingga Minggu, 2 Januari 2022, perjalanan udara di Amerika Serikat terus mengalami gangguan.
Gangguan penerbangan dikabarkan mulai dari cuaca buruk di beberapa bagian negara Amerika Serikat hingga lonjakan besar infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Menurut data dari situs pelacak FlightAware, sekitar pukul 23.00 waktu setempat atau 14.00 WIB, Amerika Serikat telah membatalkan 2.723 penerbangan.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Shine News, jumlah pembatalan itu terhitung lebih dari setengah jumlah penerbangan yang dibatalkan di seluruh dunia, sekitar 4.698 penerbangan.
Selain itu, ada 5.993 penundaan penerbangan domestik pada Sabtu, 1 Januari 2022 kemarin, sementara total 11.043 penerbangan di seluruh dunia ditunda hari itu.
Menurut situs penerbangan, maskapai Amerika yang paling terpengaruh adalah SkyWest, yang harus membatalkan 23 persen dari jadwal penerbangannya.
Baca Juga: Soroti Bonus Rp10 Miliar untuk Tim Thomas Cup 2020 Dipangkas, Cipta Panca: Mending Gaji BuzzeRp aja
Maskapai Southwest juga dikabarkan membatalkan lebih dari 2.200 penerbangan selama liburan natal dan tahun baru.
Kebanyakan dari perusahaan maskapai di Amerika Serikat mengeluhkan cuaca buruk pada malam hari, ratusan pilot dan pesawat berada di tempat yang salah untuk penerbangann berikutnya.
Di Amerika Serikat, bandara Chicago sangat terpukul oleh cuaca buruk dan badai salju diperkirakan akan melanda daerah itu pada Minggu sore hingga larut malam.
Sementara itu, secara lebih luas bahwa industri penerbangan global juga masih dipengaruhi oleh penyebaran varian Omicron yang sangat menular.
Banyak pilot, pramugari, dan staf lainnya tidak masuk kerja setelah terinfeksi Covid-19 atau karena diisolasi setelah kontak dengan orang yang terinfeksi.
Di sisi lain, serikat pekerja untuk pilot dan pramugari menyalahkan beberapa masalah pada maskapai yang menjadwalkan terlalu banyak penerbangan pada musim liburan.
Namun, maskapai menanggapinya dengan menawarkan insentif kepada para pekerja selama liburan, termasuk bonus Rp14,2 juta untuk kehadiran sempurna selama Desember dan awal Januari.
Lebih jauh, selama akhir pekan Natal dan tahun baru, maskapai penerbangan global membatalkan sekitar 7.500 penerbangan.***