Demi Mengganti Citra Negara, Turki akan Ubah Namanya Menjadi Turkiye

- 3 Januari 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi bendera Turki.
Ilustrasi bendera Turki. /www_slon_pics/Pixabay

PR DEPOK - Baru-baru ini Turki kembali memulai rebranding atau usaha untuk mengubah citra nama negaranya.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kata Turkiye, bukan Turki untuk mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Greek City Times pada Senin, 3 Januari 2022, ada sinyal bahwa penyebutan nama Turki akan diganti menjadi Turkiye.

Baca Juga: Kata-kata Bijak Michael Jackson tentang Kehidupan, Cocok Dijadikan Motivasi untuk Mengejar Mimpi

Perubahan nama memengaruhi ejaan bahasa Inggris dari nama yang dalam bahasa Turki dieja sebagai Turkiye. Perubahan ini akan membantu menghindari kebingungan yang disebabkan oleh burung dengan nama yang sama.

Pasalnya, ketika mengetik kata Turki di mesin pencarian seperti Google, maka Anda akan mendapatkan kumpulan gambar artikel dan definisi yang membingungkan.

Anda akan menemukan dua definisi yang berbeda, negara Turki dengan Meleagris, atau dikenal sebagai kalkun, sebuah burung besar asli Amerika Utara yang biasa disajikan dalam perayaan Natal atau makan malam Thanksgiving.

Baca Juga: Hati-hati, 7 Tipe Pria Ini Tidak Pantas Dijadikan Suami

“Dalam konteks ini, frasa 'Made in Turkiye' sekarang digunakan sebagai pengganti 'Made in Turkey' pada produk ekspor kami"

"Ini merupakan kebanggan negara kami dalam upaya rebranding dan perdagangan internasional," ujar Erdogan.

Hal itu dipertegas pada awal 2020 bahwa Majelis Eksportir Turki (TIM) dan organisasi payung ekspor Turki mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan 'Made in Turkiye' pada semua labelnya.

Baca Juga: Bahar Smith Jalani Pemeriksaan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Ferdinand: Kita Dorong untuk Tetapkan sebagai Te

Menurut mereka, langkah tersebut sengaja dilakukan dalam upaya untuk mengubah citra dan identitas bisnis Turki di panggung internasional.

Lebih jauh, dalam bisnis nation-branding dapat terjadi karena berbagai alasan, apakah untuk mengatasi klise, menghadirkan citra yang lebih positif atau bahkan untuk politik.

Dalam beberapa tahun terakhir, seluruh industri telah muncul yang melayani negara dan kota yang berusaha mempromosikan diri mereka secara internasional serta mengambil alih bagaimana dunia melihat mereka dan identitas unik mereka.

Baca Juga: Sirkuit Formula E di Jakarta Masih Belum Jelas, Ferdinand: Ini Balapan Mobil Hantu?

Seperti halnya Belanda dalam upaya untuk menyederhanakan citranya di dunia, mereka menggunakan nama Holland.

Jadi, mengapa Turkiye?

Dalam bahasa Turki, negara itu disebut Turkiye. Negara ini mengadopsi nama ini setelah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1923 dari pendudukan kekuatan Barat.

Selama berabad-abad, orang Eropa menyebut negara Utsmaniyah dan kemudian Turkiye dengan banyak nama. Tapi nama yang paling melekat adalah 'Turquia' dan 'Turki' yang lebih umum.

Baca Juga: Sirkuit Formula E di Jakarta Masih Belum Jelas, Ferdinand: Ini Balapan Mobil Hantu?

Salah satu versi sejarah mengatakan bahwa ketika penjajah Eropa menginjakkan kaki di Amerika Utara.

Mereka bertemu dengan kalkun liar, burung yang mereka anggap mirip dengan ayam jenis guinea fowl, yang berasal dari Afrika timur dan diimpor ke Eropa melalui Kekaisaran Ottoman.

Sebagian besar orang di Turkiye merasa bahwa menyebut negara dengan variasi lokalnya hanya masuk akal dan sesuai dengan tujuan negara untuk menentukan bagaimana orang lain harus mengidentifikasinya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Greek City Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah