Ilmuwan Sebut Temukan Varian Covid-19 Baru di Prancis, Terkonfirmasi dalam 12 Kasus

- 4 Januari 2022, 07:11 WIB
ILUSTRASI - Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah menemukan varian Covid-19 baru di Prancis namun masih dalam penelitian.
ILUSTRASI - Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah menemukan varian Covid-19 baru di Prancis namun masih dalam penelitian. /Freepik

PR DEPOK – Ilmuwan baru-baru ini mengungkapkan bahwa varian Covid-19 lainnya telah ditemukan di Prancis.

Menurut para ilmuwan, strain mutan yang ditemukan di Prancis itu memiliki 46 mutasi yang dianggap membuatnya lebih tahan vaksin dan menular daripada virus aslinya.

Sekitar 12 kasus telah terlihat sejauh ini di dekat Marseille, Prancis, dengan yang pertama terkait dengan perjalanan ke negara Afrika, Kamerun.

Tetapi tidak terlihat tanda bahwa varian baru itu melebihi varian Omicron yang dominan, yang sekarang menjadi lebih dari 60 persen kasus di Prancis.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam, Shio Anjing, dan Shio Babi 4 Januari 2022: Jangan Emosi, Orang akan Tertawakan Kamu!

Strain itu ditemukan oleh para akademisi yang berbasis di IHU Mediterranee Infection pada 10 Desember, tetapi tidak menyebar dengan cepat sejak itu.

Strain tersebut belum terlihat di negara lain atau diberi label varian yang sedang diselidiki oleh WHO.

“Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseille,” jelas Profesor Philippe Colson, yang mengepalai unit yang menemukan strain tersebut.

Baca Juga: Danrem TNI Ciut di Hadapan Habib Bahar, Teddy Gusnaidi: Pernyataan Jenderal Dudung Gak Sesuai Aplikasinya

“Kami menamakannya "varian IHU". Dua genom baru saja dikirimkan,” tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Varian tersebut telah dijuluki B.1.640.2 dan penemuannya diumumkan dalam sebuah makalah yang diposting di medRxiv. Makalah itu belum dipublikasikan dalam jurnal akademik.

Para ilmuwan mengatakan garis keturunan secara genetik berbeda dengan B.1.640, yang diperkirakan muncul di Republik Demokratik Kongo pada bulan September.

Baca Juga: Habib Bahar Resmi Jadi Tersangka Kasus Hoaks, Polisi Temukan Dua Alat Bukti yang Sah

Tes menunjukkan strain membawa mutasi E484K yang dianggap membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.

Varian itu juga memiliki mutasi N501Y yang pertama kali terlihat pada varian Alpha, yang diyakini para ahli dapat membuatnya lebih menular.

Strain tersebut adalah kerabat jauh Omicron, yang menurut para ilmuwan kemungkinan berevolusi dari virus yang lebih tua.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Selasa, 4 Januari 2022: Pisces akan Ada Masalah dengan Rekan Kerja

“Pengamatan ini menunjukkan sekali lagi ketidakpastian munculnya varian baru SARS-CoV-2 dan pengenalannya dari luar negeri.

“Dan mereka mencontohkan kesulitan untuk mengontrol pengenalan tersebut dan penyebaran selanjutnya,” beber para ilmuwan.

Prancis memiliki pengawasan yang baik untuk varian Covid-19, yang berarti setiap strain mutan baru dengan cepat diiidentifikasi.

Baca Juga: Habib Bahar Dinilai Bisa Gantikan HRS, Ferry Koto: Penanganan Aparat yang Luar Biasa Buat Dia Makin Ditokohkan

Di Inggris sekitar tiga dari sepuluh kasus diperiksa variannya.

Omicron membawa sekitar 50 mutasi dan tampaknya lebih baik dalam menginfeksi orang yang sudah memiliki tingkat kekebalan.

Tetapi semakin banyak penelitian membuktikan bahwa itu juga jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memicu penyakit parah.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah