PR DEPOK - China tengah gencar melakukan uji coba terhadap matahari buatannya yang diberi nama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST).
Matahari buatan ini dapat menyala dengan suhu yang sangat panas yakni mencapai 70 juta derajat celcius. Sedangkan suhu pada inti matahari mencapai 15 juta derajat celcius.
Para peneliti menargetkan benda tersebut bisa membantu manusia memanfaatkan kekuatan fusi nuklir.
Baca Juga: Cerita Bayi Kembar di California yang Lahir Beda 15 Menit tetapi Berbeda Tahun
Tujuan utamanya, EAST bisa menjadi energi tak terbatas dan mampu meniru reaksi ilmiah yang secara alami terjadi di dalam tubuh matahari.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New York Post, suhu EAST lima kali lebih panas dari matahari sungguhan.
Bahan bakar yang digunakan EAST yakni gas hidrogen dan deuterium.
Peneliti dari China Academy of Sciences Plasma Physics Institute, Gong Xianzu mengatakan berdasarkan uji coba terakhir, matahari buatan itu mampu beroperasi selama 1.056 detik atau 17 menit 36 detik.