WHO Resmi Ganti Nama Virus Corona Menjadi COVID-19

- 12 Februari 2020, 14:04 WIB
World Health Organization (WHO) Resmi memberi nama COVID-19 pada novel corona virus
World Health Organization (WHO) Resmi memberi nama COVID-19 pada novel corona virus /Twitter

PIKIRAN RAKYAT - Pada Selasa, 11 Februari World Health Organization (WHO) mengusulkan sebuah nama resmi untuk novel corona virus yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok telah menyebabkan kematian lebih dari 1.000 jiwa.

Direktorat Jenderal (Dirjen) WHO Tedos Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss resmi menamai novel corona virus yang mewabah pertama kali di Wuhan, Tiongkok menjadi COVID-19 yang memiliki arti penyakit virus corona yang muncul pada tahun 2019.

Novel corona virus dinamai sebagai COVID-19. Pemberian nama baru dilakukan demi menghindari sebutan yang bisa saja sama dengan sebuah tempat, hewan, atau bahkan orang.

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Kedua Sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan E-Sport Internasional

"Berdasarkan pedoman yang disepakati antara WHO, OIE Animal Health, FA0 (Organisasi Pangan dan Pertanian), kami harus menemukan sebuah nama yang tidak merujuk pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan kata yang memiliki prononsiasi yang cukup mirip dengan wabah tersebut," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang ditulis dalam akun twitternya @WHO.

Pihak WHO menuturkan bahwa kepemilikan nama juga penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa saja tidak akurat dan cenderung menstigmatisasi.

"COVID-19 adalah singkatan dari penyakit coronavirus pada tahun 2019," kata Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan pada konferensi pers seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Nature.

Baca Juga: Terima Penghargaan Anti-Korupsi Internasional dari Malaysia, Novel: Penghargaan ini Bukan Hanya untuk Saya

Dia menjelaskan bahwa ada banyak coronavirus, dan gaya penamaan ini akan memberikan format untuk merujuk pada penyakit coronavirus baru di tahun-tahun mendatang.

Virus itu sendiri dinamai oleh kelompok ahli virologi internasional yang akan memeriksa taksonomi, kata Soumya Swaminathan, tapi penting memiliki nama untuk penyakit ini yang digunakan secara global.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x