Network
Sebelumnya, dua penyakit lain yang disebabkan oleh coronavirus diberi nama SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah).
Baca Juga: Aplikasi Smartphone Pendeteksi Virus Corona di Tiongkok Menciptakan Banyak Polemik
Pemberian nama oleh WHO secara resmi kepada novel corona virus ini menjadi buah bibir masyarakat global. Dalam waktu satu malam, kata kunci COVID-19 menjadi trending di sosial media twitter.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari The Star, para ilmuwan membutuhkan waktu lebih dari setengah tahun untuk mengurutkan vaksin virus corona SARS setelah wabah dimulai pada akhir 2002.
Namun dalam kasus COVID-19, karena virus ini masih satu keluarga dengan corona yang menyebabkan SARS, para ahli percaya bahwa penemuan vaksin akan memakan waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Positif Gunakan Narkoba, Lucinta Luna Akui Telah 6 Bulan Konsumsi Psikotropika
"Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan untuk menghasilkan kandidat vaksin dalam hitungan minggu, tidak seperti metode tradisional yang dapat memakan waktu bertahun-tahun," kata Akademisi dan Ahli Virus Emeritus Prof Datuk Dr. Lam Sai Kit.
Lam juga mencatat bahwa walaupun kandidat vaksin mungkin tersedia dalam hitungan minggu, tetap saja para ilmuwan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengevaluasi vaksin itu pada manusia.
"Meskipun obat antivirus dan vaksin efektif masih beberapa bulan lagi, harus diingat bahwa kita masih dapat menghentikan virus di jalurnya," terangnya.
Baca Juga: Seleksi CPNS 2020: 34 Kasus Pelanggaran hingga BKN Blokir NIK Peserta SKD yang Gunakan Joki
