PR DEPOK – Seorang pejabat WHO mengutarakan bahwa semakin banyak bukti muncul terkait varian virus corona Omicron yang mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas.
Hal itu, menurut pejabat WHO, menjadikan Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.
Bukti tersebut, lanjut pejabat WHO, juga mengakibatkan perbedaan antara melonjaknya jumlah kasus akibat Omicron dan tingkat kematian yang rendah.
"Kami melihat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Tidak seperti yang lain yang menginfeksi paru-paru dan akan menyebabkan pneumonia parah," ujar pejabat WHO, Abdi Mahamud.
"Ini bisa menjadi kabar baik, tetapi kami benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya," ia menambahkan, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Sejak varian yang sangat bermutasi pertama kali terdeteksi pada bulan November, data WHO menunjukkan bahwa Omicron telah menyebar dengan cepat dan muncul di setidaknya 128 negara.
Hal itu menghadirkan dilema bagi banyak negara dan orang yang ingin memulai kembali ekonomi dan kehidupan mereka setelah hampir dua tahun gangguan terkait Covid-19.