"Menyebut Taiwan sebagai Taiwan bukan merupakan pelanggaran terhadap kebijakan Satu China. AS dan UE menyebut Taiwan sebagai Taiwan dalam dokumen resmi mereka, dan Tiongkok tetap diam," katanya.
"Tindakan Tiongkok tampaknya telah menargetkan apa yang dianggapnya sebagai negara yang rentan, untuk keuntungan politiknya. Tetapi menyerah bukanlah cara terbaik dalam menangani pengganggu," tegasnya.***