PR DEPOK - Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan kasus jemaah umrah yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa memiliki riwayat vaksinasi sekali pun.
Dari 112 jemaah yang berangkat umrah, 14 persen di antaranya tidak pernah menjalani vaksinasi Covid-19, bahkan satu dosis pun.
Padahal vaksinasi minimal dua dosis menjadi salah satu syarat wajib yang ditetapkan Arab Saudi bagi calon jemaah dari berbagai negara.
Laporan tersebut lantas menggemparkan publik.
Banyak warganet mempertanyakan otoritas terkait yang bisa meloloskan belasan jemaah tersebut.
Di sisi lain, banyak juga yang menyoroti cara ilegal yang ditempuh para jemaah meski tujuan pemberangkatannya sangat mulia yakni untuk beribadah.
"Bagaimana bisa mereka yang ingin menunaikan ibadah di Tanah Suci rela menipun riwayat vaksinasi dan membuat orang di sekitarnya ikut berisiko tinggi terpapar Covid-19?" tulis salah seorang warganet di Twitter seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin berjanji akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
Menkes juga akan memanggil para pemangku kepentingan terkait, termasuk agen perjalanan yang mengurus keberangkatan para jemaah.
Baca Juga: Hindari 3 Jenis Makanan Penyebab Radang Usus Buntu, Rendah Serat Salah Satunya
Hingga kini, Malaysia telah melaporkan puluhan kasus varian Omicron.
Beberapa upaya yang diambil pemerintah setempat untuk menangani masalah kesehatan tersebut antara lain memperluas jangkauan vaksin booster, memperketat protokol kesehatan di ruang publik, menggencarkan test, report, isolate, inform, and search (TRIIS), mengintegrasikan aplikasi pelacakan kontak yang bernama MySejahtera, hingga membatasi perjalanan internasional.***