Aliansi Militer Pimpinan Rusia 'CSTO' Turun Gunung Pulihkan Ketertiban Kazakhstan Usai Kerusuhan

- 9 Januari 2022, 16:51 WIB
Pasukan keamanan berjaga di alun-alun setelah terjadi kerusuhan di kota Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022.
Pasukan keamanan berjaga di alun-alun setelah terjadi kerusuhan di kota Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. //Reuters/Mariya Gordeyeva/

PR DEPOK - Presiden Kazakhstan yakni Kassym-Jomart Tokayev turut mengundang Collective Security Treaty Organization (CSTO) yang dipimpin Rusia untuk memulihkan ketertiban selepas tragedi kerusuhan beberapa waktu lalu.

CSTO yang juga merupakan aliansi militer pimpinan Rusia itu pun turut serta menjaga fasilitas strategis di Kazakhstan.

"Sejumlah fasilitas strategis telah dipindahkan di bawah perlindungan kontingen penjaga perdamaian bersatu dari negara-negara anggota CSTO," ungkap kantor kepresidenan Kazakhstan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Hewan yang Pertama Dilihat Ungkap Karakter Anda Sebenarnya

Hal tersebut terjadi karena setidaknya lusinan orang telah terbunuh, ribuan orang ditahan dan gedung-gedung publik dibakar dalam kerusuhan yang terjadi dalam beberapa waktu kemarin.

Hal itu juga mendorong Presiden Kassym-Jomart Tokayev untuk mengeluarkan perintah tembak-menembak demi mengakhiri kerusuhan yang dia tuduhkan atas apa yang disebutnya sebagai bandit dan teroris.

Pemerintah mengatakan bahwa setidaknya 5800 orang telah ditangkap sehubungan dengan kerusuhan tersebut, termasuk sebagian besarnya merupakan warga negara asing.

Baca Juga: Bela Nama Baik Vanessa Angel, Kim Hawt dan Emma Waroka Sentil Doddy Sudrajat: Butuh Uang, Dateng Aja!

Namun menurut informasi terbaru saat ni, situasi dinilai telah stabil di semua wilayah daripada sebelumnya.

Dapat diketahui bersama, tragedi ini dimulai dari suatu aksi demonstrasi di Kazakhstan yang diawali sebagai tanggapan terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Kemudian berkembang menjadi gerakan luas yang melawan pemerintah Tokayev dan mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.

Baca Juga: Kemenkes: Sebagian Besar Kasus Omicron Berasal dari Orang yang Pulang dari Turki dan Arab Saudi

Nursultan Nazarbayev itu sendiri merupakan presiden pertama Kazakhstan yang juga penguasa terlama dari sejak bubarnya Uni Soviet yang kemudian menyerahkan kursi kepresidenannya kepada Tokayev 2019 silam.

Dalam hal ini, Tokayev kabarnya mencopot Nazarbayev pada hari Rabu kemarin sebagai kepala Dewan Keamanan negara tersebut, peran di mana dia terus memegang pengaruh yang signifikan.

Selain itu telah mencuat juga kabar lain pada Minggu, 9 Januari 2022 waktu setempat, di mana mantan kepala intelijen Kazakhstan yang juga perdana menteri dua kali yakni Karim Massimov telah ditangkap karena dicurigai melakukan makar.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x