Pada bulan September saja, dia mendapat tiga dosis dan pada Desember Mandal mengklaim dia mendapat 11 suntikan vaksin Covid-19.
Mandal mengaku telah menyerahkan kartu Aadhar, kartu identitas pemilih dan dokumen lainnya untuk mendapatkan suntikan.
Selain itu, dia juga telah menggunakan dua koneksi seluler, termasuk milik istrinya untuk mendaftar.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Siklus Menstruasi Wanita Terganggu Setelah Vaksinasi Covid-19
Namun, setelah kontroversi, otoritas kesehatan Union mengatakan bahwa portal Co-WIN yang digunakan untuk proses vaksinasi Covid-19 tidak mengizinkan banyak pendaftaran pada satu ID Aadhaar.
"Sesuai catatan di Co-WIN, hanya satu orang bernama Brahmdeo Mandal dan usia 85 yang telah divaksinasi, itu juga dengan nomor Aadhaar yang unik, Co-WIN tidak mengizinkan penggunaan ID yang sama termasuk Aadhaar untuk banyak penerima manfaat," ujar Sekretaris Tambahan dan Direktur Misi Misi Kesehatan Nasional, Vikas Sheel.
Mandal menggambarkan vaksin itu sebagai hal yang luar biasa yang telah diperkenalkan oleh pemerintah.
Menurut Mandal, alasan dia mendapatkan banyak dosis adalah karena tampaknya meningkatkan kesehatannya.
“Saya mendapat banyak manfaat dari vaksin. Saya mendapat kelegaan dari sakit punggung dan pinggang dan inilah mengapa saya mendapatkannya berulang kali. Semua orang harus mendapatkan vaksin,” katanya.