Para pejabat Israel mengklaim bahwa tanah yang mereka ratakan adalah milik negara, bukan penduduk setempat.
Warga Palestina memprotes aksi ilegal itu selama berhari-hari, hingga puncaknya terjadi Kamis malam.
Baca Juga: 10 Kabupaten atau Kota di Jawa Barat Telah Melaksanakan Vaksinasi Booster
Penduduk Palestina hanya ingin mempertahankan lahan milik mereka yang digunakan untuk menanam gandum dan barley.
Dari 15 orang yang ditahan, tiga di antaranya merupakan anak-anak. Sedangkan satu orang lainnya adalah wartawan lokal.
Sebelumnya, pasukan Israel menghancurkan dua tenda yang ada di Desa al-Atrash dan al-Sa'wa dengan menembakkan granat kejut dan pelurut karet serta menangkap 20 penduduk setempat.
Baca Juga: Tolak Ajakan Rizky Febian Patungan Beli Villa di Bali, Ini yang Dikatakan Sule
Selain itu, akses keluar-masuk ke desa-desa di sekitarnya juga ditutup, bahkan penduduk setempat tidak diperbolehkan keluar desa.
Hingga kini total 80 penduduk Palestina ditahan, termasuk di antaranya anak di bawah umur.***