PR DEPOK – Ilmuwan mengkonfirmasi telah menemukan virus baru Covid-19 varian BA.2 atau disebut sebagai ‘son of Omicron’ (putra Omicron) di beberapa negara.
Ditemukannya virus baru varian BA.2 atau ‘son of Omicron’ ini bukan hal aneh bagi para ahli dan ilmuwan.
Mereka bahkan telah mencatat bahwa bukan hal aneh apabila virus berevolusi dari waktu ke waktu, salah satunya SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Ahli biologi sistem komputasi yang juga direktur Institut Henetika UCL di University College London, Prof. Francois Balloux menjelaskan, terdapat banyak sub-varian Omicron.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Klaim Gaji Menteri di Bawah Rp20 Juta, Gus Umar: Nggak Usah Gini Amat Pencitraannya
Bahkan, Balloux menyebut jika varian Delta D yang sebelumnya dominan memiliki lebih dari 200 sub-garis keturunan sebelum Omicron mengambil alih kasus Covid-19.
"Berdasarkan semua bukti saat ini yang tersedia, perubahan frekuensi relatif dari sub-garis keturunan BA.1 dan BA.2 Omicron tidak menjamin pengenaan pembatasan pandemi atau pencabutan yang sudah ada," katanya Balloux, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Newsweek.
Sementara itu, Direktur Center for Molecular and Translational Human Infection Diseases Research, James Musser mengatakan, belum diketahui apakah varian BA2 atau ‘son of Omicron’ inijauh lebih buruk dibanding Omicron atau BA.1.