Network
PIKIRAN RAKYAT - Seorang ibu di Telangana, India mengendarai sepeda motor hampir 1.400 km selama tiga hari di tengah lockdown. Hal itu dia lakukan untuk membawa pulang putranya yang telantar di Nellore, Andhra Pradesh.
Jika dibandingkan dengan lokasi di Indonesia, perjalanan 14.000 km sama dengan perjalanan Jakarta-Surabaya pergi-pulang.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NDTV, Jumat 10 April 2020, Razia Begum,(48) berangkat pada Senin 6 April 2020 pagi setelah mendapat izin polisi setempat.
Baca Juga: Cek Fakta: Ribuan Ubur-ubur Disebut Menginvasi Filipina Akibat Corona, Simak Faktanya
Dia berkendara sendirian ke Nellore dan kembali dengan putranya pada Rabu 8 April 2020 malam. Jarak dan waktu yang dia tempuh menunjukkan daya tahan bahkan pengalaman reli (pulang-pergi) yang sulit ditandingi.
"Itu adalah perjalanan yang sulit di atas kendaraan roda dua kecil untuk seorang wanita. Namun, tekad membawa putra saya kembali mengambil alih semua ketakutan saya. Saya mengemas roti roti bakar yang membuat saya terus berjalan. Terasa menakutkan saat malam-malam tanpa pergerakan lalu lintas dan tidak ada orang di jalan," kata Razia Begum.
Baca Juga: Uniknya Pertandingan Sepak Bola Ditonton Maneken, Liga Tetap Berjalan Saat Pandemi Corona
Razia Begum adalah kepala sekolah di sekolah negeri di Nizamabad, sekira 200 km dari Hyderabad, India.
Razia Begum, yang kehilangan suaminya 15 tahun lalu, tinggal bersama kedua putranya, seorang sarjana teknik. Anaknya yang dia jemput adalah Nizamuddin(19) yang bercita-cita menjadi dokter.
Nizamuddin pergi ke ke Nellore pada 12 Maret 2020 untuk merawat temannya dan tinggal di sana. Sementara itu, lockdown diumumkan setelah virus corona menyebar di sana yang membuat dia tidak bisa kembali.
Baca Juga: Lionel Messi Jawab Rumor Tinggalkan Barcelona dan Pindah ke Inter Milan
Razia Begum sangat sedih mendengar kabar putranya yang sangat ingin kembali ke rumah. Dia lalu memutuskan menjemputnya sendiri.
Wanita itu tidak mengirim putranya yang lebih tua karena dia takut polisi akan mengira dia sebagai pembalap liar lalu menahannya.
Setelah awalnya mempertimbangkan untuk mengendarai mobil, dia membuang idenya tersebut dan memilih kendaraan roda dua.
Pada Senin 6 April 2020 pagi, dia memulai perjalanan dan mencapai Nellore Kamis 9 April 2020 sore.
Dia mengemas roti bakar untuk bekal di perjalanan. Dia berhenti di pompa bensin untuk beristirahat dan mengisi bahan bakar sepeda motor matic miliknya.
Nizamuddin telah menyelesaikan sekolahnya dan telah menjalani pembinaan untuk ujian masuk MBBS (Bachelor of Medicine & Bachelor of Surgery).***
