Meskipun demikian Umida masih menderita luka fatal, dan tidak pernah sadar kembali.
Ayahnya Dmitry mengatakan aturan keselamatan dilanggar oleh pihak pabrik.
“Mereka mengambil dua nyawa, dia hamil tujuh minggu. Mereka melihat dia memiliki rambut panjang, jadi mengapa mereka tidak memberinya sesuatu untuk menutupinya?” ujarnya.
Komite Investigasi Belarusia mengatakan bahwa seorang karyawan, yang menunjukkan kepadanya bagaimana peralatan itu beroperasi, berhenti untuk membuat catatan dalam daftar.
“Ketika dia menoleh, dia melihat wanita itu sudah tergeletak di lantai tidak sadarkan diri, rambutnya kusut di mesin,” jelasnya.
Pabrik itu membayar pemakaman wanita tersebut.
Baca Juga: Oki Setiana Dewi Akhirnya Minta Maaf Usai Dituding Normalkan KDRT: Saya akan Terus Belajar
“Dia ingin menjadi seorang ibu,” kata Olga.
“Kami ingin merayakan pernikahannya, dan mendapatkan cucu laki-laki atau perempuan dari rumah sakit, bukan ini,” ujarnya.