Amerika Serikat Jadi Negara dengan Kasus Kematian Akibat Corona Terbanyak, Geser Italia

- 12 April 2020, 17:46 WIB
JEMBATAN Brooklyn di New York sepi saat pandemi virus corona Jumat 10 April 2020.*
JEMBATAN Brooklyn di New York sepi saat pandemi virus corona Jumat 10 April 2020.* /EDUARDO MUNOZ/REUTERS/

Baca Juga: PSBB Depok, Wali Kota Mohammad Idris: Tak Bisa Jiplak Jakarta

Bila Indonesia punya Jakarta sebagai pusat penyebaran virus corona, Amerika Serikat mencatat New York sebagai pusat kasus tersebut.

Hingga 11 April 2020, New York telah melaporkan total 8.627 kasus kematian akibat virus corona.

Melihat begitu banyaknya korban, Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak warganya tetap di dalam rumah selama akhir pekan.

Tak ada perayaan Paskah di gereja demi memangkas gelombang kedua transimi komunitas sebagai penyebar virus corona.

"Hal terburuk yang dapat terjadi adalah kita membuat kesalahan langkah, dan membiarkan emosi kita melampaui logika kita," kata Andrew Cuomo.

Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona Dinilai Aneh, Penderita Kehilangan Ketajaman Penciuman

Pada 25 Maret 2020, Donald Trump mengatakan, dia berharap rakyatnya akan kembali bekerja seperti biasa mulai 12 April 2020, bertepatan dengan perayaan Paskah.

Akan tetapi, keinginan Donald Trump tinggal angan-angan, sebab saat Paskah, kasus virus corona di Amerika Serikat justru semakin bertambah banyak.

Donald Trump mengatakan pada 30 Maret 2020 bahwa harapannya itu hanyalah aspirasi, dia disarankan untuk tidak bertindak tergesa-gesa.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah