Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Anak Gunung Krakatau Keluarkan Magma, Simak Faktanya
Hasil penelitian yang didanai oleh US National Institutes of Health itu, diterbitkan pada November 2017 dengan judul "Discovery of a rich gene pool of bat SARS-related coronaviruses provides new insights into the origin of SARS coronavirus".
Para ilmuwan tidak yakin tentang beberapa aspek asal-usul virus corona, setelah pekan lalu, Cao Bin, seorang dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, yang menemukan bahwa 13 dari 41 pasien yang didiagnosis pertama tidak memiliki kontak dengan pasar hewan di Wuhan.
Namun, menanggapi klaim tersebut, Kedutaan Besar Tiongkok telah membantah spekulasi yang ada dan menganggap eksperimen laboratorium itu sebagai "tuduhan terburu-buru dan gegabah".
"Tuduhan yang tergesa-gesa dan sembrono seperti menyebut Tiongkok sebagai sumber (virus corona) dalam upaya mengalihkan kesalahan sebelum adanya penelitian ilmiah, tidak bertanggung jawab, dan pasti akan membahayakan kerja sama internasional," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: 7.000 Orang Diduga Terinfeksi Corona di Korut, Kim Jong Un Malah Gencar Tembakkan Rudal
"Percakapan teleponnya dengan Menteri Luar Negeri Dominic Raab, Anggota Dewan Negara, dan Menteri Luar Negeri Wang Yi, menunjukkan bahwa yang mengkhawatirkan, beberapa orang berusaha untuk mengekploitasi pandemi, memberi label virus dan menstigmatisasi Tiongkok," tuturnya.***