“Kesempatan besar hilang, tapi tidak selamanya, sementara itu Negara kita akan masuk neraka!” beber Donald Trump, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Donald Trump terus bersikeras bahwa Pence bisa saja membatalkan pemilihan, meskipun wakil presiden yang memimpin sertifikasi suara sebagian besar bersifat seremonial.
Konstitusi memang memberikan VP kekuasaan untuk membatalkan hasil.
Baca Juga: Pemimpin WHO Ungkap Pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok: Penyelidikan Asal Usul Covid-19
Anggota parlemen mencoba mengubah Undang-Undang Hitungan Pemilihan untuk memperjelas.
Akan tetapi Donald Trump mengklaim dalam pernyataannya bahwa itulah sebab Demokrat bekerja dengan tergesa-gesa untuk mengubah undang-undang yang digunakan oleh Mike Pence dan penasihatnya tanpa disadari pada 6 Januari untuk mengatakan dia tidak punya pilihan.
"Alasan mereka ingin itu diubah karena mereka sekarang mengatakan mereka tidak ingin Wakil Presiden memiliki hak untuk memastikan suara yang jujur," katanya.
Baca Juga: Sindir Mahfud MD soal Dukungannya, Said Didu: Semoga Makin Sadar Berada di Pilihan yang Salah
Sebelumnya, Pence menyampaikan tegurannya yang paling langsung dan terbuka terhadap Trump.
Dia mengatakan dirinya tidak berhak untuk membatalkan pemilihan 2020 seperti yang diminta Donald Trump.