Para peneliti menganalisis strain virus menggunakan jaringan filogenetik-suatu alogaritma yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.
Baca Juga: Dilema Ditengah Pandemi Virus Corona, Wali Kota Depok Batasi Dapur Umum
Ketika mencoba melacak dan menetukan lokasi pasti dari pasien nol, kasus virus corona pertama yang menyerang manusia, tanda-tanda awal mendorong para peneliti melihat lebih jauh ke selatan Tiongkok daripada kota Wuhan, di mana infeksi pertama kali dilaporkan pada Bulan Desember.
"Apa yang kami rekonstruksi dalam jaringan adalah penyebaran signifikan pertama di antara manusia," ucap Forster.
Dia dan rekan penelitiannya dari beberapa institut menganalisis lebih dari 1.000 urutan genom lengkap dari virus tersebut.
Baca Juga: Berikut Protokol Pemantauan Hilal Jelang Ramadhan 1441 Hijriah Saat Pandemi Virus Corona
Dengan menghitung berbagai mutasi virus, mereka bisa lebih dekat dengan mencari tahu ketika manusia pertama terinfeksi oleh strain yang paling dekat dengan virus corona.
Mereka menemukan ratusan mutasi, menunjukkan bahwa virus itu mungkin telah menyebar dengan tenang pada hewan inang selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menulari manusia.
Virus corona diklaim biasanya bisa bermutasi satu kali dalam sebulan.
Baca Juga: Selama PSBB Bodebek, Pemkot Depok Usulkan Penghentian Sementara Operasional KRL