100.000 Orang di Bangladesh Abaikan Lockdown untuk Hadiri Upacara Keagamaan

- 20 April 2020, 20:55 WIB
Lebih dari 100.000 warga Islam di Brahmanbaria menghadiri pemakaman ulama terkemuka di Bangladesh saat lokcdown masih diberlakukan pemerintah setempat
Lebih dari 100.000 warga Islam di Brahmanbaria menghadiri pemakaman ulama terkemuka di Bangladesh saat lokcdown masih diberlakukan pemerintah setempat /Fox News

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 100.000 jemaah berkumpul dalam sebuah upacara keagamaan di Bangladesh, padahal aturan lockdown masih berlaku, upacara itu dikhawatirkan dapat menyembarkan Virus Corona.

Sejumlah dokumentasi foto yang tersebar di media sosial menunjukkan lautan jemaah menghadiri upacara doa dalam pemakaman seorang tokoh besar Islam, Maulana Zubayer Ahmad Ansari, di Brahmanbaria.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Star Senin, 20 April 2020 para pejabat di Bangladesh saat ini sedang menggali informasi tentang bagaimana kerumunan orang itu dapat berlangsung di tengah lockdown virus corona.

Baca Juga: Ribuan Ojek Pangkalan dan Sopir di Depok Dapat Bantuan Rp 600.000, Besok Cair Lewat ATM

Pihaknya mengkhawatirkan acara itu menjadi momen penyebaran virus corona ke seluruh pelosok Bangaldesh, yang notabene masuk dalam daftar negara dengan populasi terpadat di dunia.

Sejauh ini, Bangladesh mencatat jumlah kasus yang relatif rendah, sekitar 2.456 positif dan 91 meninggal, dengan jumlah 161 juta penduduk di dalamnya.

Saat ini, lebih dari 2,4 juta kasus virus corona di seluruh dunia, dengan 165.056 kematian per 20 April 2020.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Smartphone Pinky dan Osteoartritis pada Jari Akibat Terlalu Lama Chatting

Bangladesh telah menerapkan lockdown nasional sejak 26 Maret 2020, yang berlaku hingga 25 April 2020.

Pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa penularan virus dapat terjadi dari manusia ke manusia dan membuat sistem imun tubuh menjadi lemah.

Pemakaman Maulana Zubayer Ahmad Ansari, seorang tokoh agama Islam, membuat setidaknya lebih dari 100.000 jemaah membanjiri jalan.

Baca Juga: Mahasiswi Ciptakan Masker Transparan, Mudahkan Kaum Tunarungu Berkomunikasi

Diketahui, dia adalah pemimpin senior di partai Islam di Bangladesh, menurut seorang pejabat partai.

Polisi tidak dapat mengendalikan kerumunan dan dipaksa untuk mundur, menurut Sohel Rana, juru bicara Pusat Polisi Bangladesh.

Ini bukan pertama kalinya bahwa kelompok-kelompok agama mengabaikan lockdown virus corona, salah satunya yakni, umat Kristen fundamentalis di AS berbondong-bondong ke gereja selama Paskah.

Baca Juga: Simak Cara Sterilisasi Masker N95, Bisa Digunakan Hingga Tiga Kali

Awal bulan ini, lebih dari 100.000 jemaah juga menghadiri pertemuan Islam di Pakistan.

Dikhawatirkan ratusan orang terinfeksi setelah acara Jamaat Tabligh di Lahore, Pakistan.

Di Inggris, sebuah kelompok agama mengabaikan lockdown, dan malah mengklaim mereka kebal terhadap virus corona.

Baca Juga: Kesal karena Pengadilan Tidak Adil, 2 Warga Depok Surati Jokowi

Para pengikut Gerakan Divine Pineal Gland Activations berulangkali menolak untuk mendengarkan peringatan, percaya bahwa pemimpin mereka adalah perwujudan dari Yesus Kristus, dan bahwa Tuhan melindungi mereka.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x