Buaya Jurassic Kuno Meniru Paus dan Lumba-lumba untuk Menguasai Lautan

- 21 April 2020, 19:55 WIB
Thalattosuchia meniru bentuk dari paus dan lumba-lumba
Thalattosuchia meniru bentuk dari paus dan lumba-lumba /Metro.co.uk

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian terbaru menemukan buaya prasejarah yang mematikan telah meniru bentuk dan indera ikan paus dan lumba-lumba untuk mendominasi lautan.

Buaya laut yang telah punah, thalattosuchia, berevolusi dari predator darat menjadi perenang yang cepat dan kuat di lautan.

Mereka meniru bentuk badan dari mulai sirip dan membentuk ekor ikan paus dan lumba-lumba untuk bisa bergerak dengan cepat di dalam air.

Baca Juga: Tak Terlihat Puluhan Tahun, Penyu Langka Bertelur di Bibir Pantai Saat Pandemi Corona

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Metro.co.uk Selasa, 21 April 2020 pada ahli dari Universitas Edinburgh menemukan bahwa buaya laut purba itu telah meniru sebagian dari fungsi telinga dalam paus dan lumba-lumba setelah mereka ditemukan di dalam samudera selama 170 tahun yang lalu.

Ahli paleontologi menganalisis pemindaian CAT lebih dari selusin fosil buaya laut tersebut menemukan sistem vestibular telinga dalam, yang terdiri dari tiga kanal yang membantu mereka bertahan di dalam air.

Ketika thalattosuchia mulai masuk ke dalam air, selama fase semi-akuatik yang lama, saluran telinga mereka menjadi lebih gemuk.

Baca Juga: Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah Saat Masa Pendemi Corona

Suatu bentuk yang membuat sistem sensorik menjadi kurang sensitif, namun bila dibandingkan dengan yang dimiliki oleh paus dan lumba-lumba memiliki kemiripan.

Diperkirakan bahwa masing-masing spesies meniru perubahan satu sama lain selama periode adaptasi ini.

Julia Schwab, seorang mahasiswa PhD di School of GeoSciences University of Edinburgh, yang memimpin penelitian ini menjelasakan adapatasi tersebut.

Baca Juga: Orang Tiongkok Gemar Beternak dan Konsumsi Tikus Sebelum Pandemi Corona, Kini Dilarang

"Organ-organ indera, sepeti telinga bagian dalam adalah kunci untuk memahami bagaimana hewan purba itu hidup," katanya.

"Kami menemukan bahwa kerabat buaya laut memiliki bentuk telinga bagian dalam yang sangat unik, mirip dengan reptil yang hidup di air dan paus," ujarnya.

Para ahli mengatakan, temuan itu juga menunjukkan sistem sensor buaya berevolusi sebagai respons terhadap lingkungan baru berupa air.

Baca Juga: Pendapatan Turun Selama PSBB Depok, Ribuan Sopir Belum Terima Bantuan

Dr. Steve Brusatte, juga dari School of GeoSciences mengatakan buaya akuatik kuno mengembangkan telinganya bagian dalam.

"Para buaya akuatik kuno mengembangkan telinga bagian dalam yang tidak biasa setelah memodifikasi kerangka mereka untuk menjadi perenang yang lebih baik," tuturnya.

"Paus juga mengubah telinganya dengan cara yang serupa, tetapi melakukannya segera setelah memasuki air," imbuhnya.

Baca Juga: Erick Thohir Resmi Hapus THR bagi Direksi dan Komisaris BUMN

"Sepertinya buaya dan paus mengambil bentuk evolusi yang serupa tetapi berbeda dari darat ke air," ungkap Brusatte.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of National Academy of Sciences, Amerika Serikat didukung oleh hibah dari Leverhulme Trust, yang juga melibatkan tim ilmuwan dari seluruh dunia, termasuk rekan-rekan dari Museum Nasional Skotlandia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x