"Saya tinggal di kamar dengan suara hantu anak-anak, tetapi saya belum sempat melihat mereka," ujarnya.
Baca Juga: Masuk Warga Terdampak Corona, Ratusan Guru Ngaji di Perkampungan Depok Terima Bansos
"Segalanya bergerak, pernah saya melihat tirai bergerak dan mendengar hal-hal aneh di malam hari. Tidak ada angin di rumah, tetapi barang-barang berjatuhan," tutur Brent.
Brent tinggal di sebuah rumah yang dibangun pada tahun 1871 dan tidak memiliki sistem perairan yang baik.
Dia terpaksa mencairkan salju dan persediaan makanan segar semakin menipis, hingga dia harus makan dengan beras dan tuna kaleng, meski beberapa ada yang kadaluarsa.
Baca Juga: Orang dalam Video Pertama Kali yang Diunggah oleh YouTube Akan Rayakan Ulang Tahun ke 15
Dia tidak tahu kapan salju akan mencair, jadi dia tidak tahu berapa lama dia akan terjebak di sana sendiri.
Selain itu, aturan lockdown memungkinkan Brent memiliki banyak waktu untuk mengeksplorasi dan menelusuri barang-barang bekas penghuni di kota hantu itu.
Selama di sana, dia berhasil menemukan salinan Video Home System (VHS) tua The Shining-tetapi dia belum cukup berani untuk menontonnya.***