Network
PR DEPOK – Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini belum mengetahui asal-usul virus corona atau Covid-19, yang mewabah di hampir seluruh negara.
Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan saat diwawancarai Bloomberg, yang kemudian disiarkan NDTV mengatakan, perlu beberapa tahun untuk mengetahui asal-usul virus, seperti Covid-19.
Pada kesempatan itu, ilmuwan WHO tersebut mencontohkan asal-usul virus SARS. Dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk mengetahui bahwa SARS berasal dari kucing luwak dan MERS menyebar dari unta.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Karakter Anda Sebenarnya Terungkap Lewat Jam Tidur, Termasuk Pemikir Kreatif
“Dan untuk HIV, butuh waktu lama untuk memahami bahwa itu berasal dari simpanse,” terang Swaminathan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NDTV.
Menurut Swaminathan, hampir semua infeksi virus yang baru muncul merupakan infeksi zoonosis.
Seperti HIV, viru Zika, Ebola, SARS, MERS dan dua virus corona yang telah menginfeksi manusia.
Menurutnya, virus tersebut muncul dari hewan dan terkadang menyebar lewat inang perantara.
“Dalam hal ini, urutan genetik masih menunjuk ke arah asal, mungkin dari kelelawar. Apa yang belum kita dapatkan adalah bagaimana tepatnya, kapan dan di mana lompatan itu terjadi dari hewan ke manusia,” terang Swaminathan.
Hal itulah, menurut Swaminathan, hal terpenting yang harus dipahami untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan.
Swaminathan bahkan menyebut, teori yang menyebut bahwa virus corona terjadi akibat kebocoran yang terjadi di Institut Virologi Wuhan, China, masih perlu melihat bobot bukti yang dimiliki.
Baca Juga: Dipacari Rizky Febian, Mahalini 'Dicecar' Pertanyaan oleh Sule: Kalian Settingan ya?
Bahkan, para ilmuwan yang pergi ke China menyatakan, skenario yang paling mungkin virus corona berasal dari corona.
“Apakah itu hewan liar, hewan liar peliharaan, atau hewan peliharaan, burung atau kelelawar, yang masih belum kita ketahui. Kita perlu memeriksa semua data dan melakukan lebih banyak studi di lapangan di Cina,” terang Swaminathan.
Swaminathan juga menegaskan, WHO masih memerlukan kekuatan yang lebih banyak untuk menyelidiki wabah yang dapat menyebabkan pandemi.
“194 negara anggota perlu bersatu untuk menyepakati seperangkat aturan untuk memberdayakan WHO melakukan jenis investigasi yang akan menguntungkan semua orang. Itu adalah jenis diskusi yang akan terjadi,” imbuh Swaminathan.***
