Peneliti AS Sebut Virus Ebola Dapat 'Bersembunyi' di Sistem Ventrikel Otak Bertahun-tahun: Aktif Kembali

- 13 Februari 2022, 08:10 WIB
Ilustrasi - Para peneliti di Angkatan Darat AS menyebut bahwa virus Ebola kemungkinan dapat 'bersembunyi' di sistem ventrikel otak bertahun-tahun.
Ilustrasi - Para peneliti di Angkatan Darat AS menyebut bahwa virus Ebola kemungkinan dapat 'bersembunyi' di sistem ventrikel otak bertahun-tahun. /Pixabay/padrinan.

PR DEPOK – Para peneliti Angkatan Darat AS memperkirakan bahwa Ebola mungkin bahkan lebih berbahaya daripada yang diyakini.

Menurut peneliti, kemungkinan Ebola lebih berbahaya karena bahkan orang yang selamat dari infeksi awal virus mungkin masih akan terserang lagi bertahun-tahun kemudia.

Para peneliti di Angkatan Darat AS itu menemukan bahwa virus Ebola dapat menetap di sistem ventrikel otak selama bertahun-tahun.

Kemudian, jelas peneliti, virus Ebola muncul kembali untuk menyebabkan infeksi lain yang sama mematikannya pada sekitar 20 persen orang yang selamat.

Baca Juga: Serukan Perang Bukan Jawaban, Ribuan Warga Ukraina Lakukan Pawai di Kyiv: Kami Tidak Takut

Penelitian yang dilakukan pada monyet itu menyelidiki fenomena orang yang selamat dari virus Ebola, entah bagaimana secara acak terinfeksi kembali bertahun-tahun kemudian.

Virus ini membunuh sekitar setengah dari orang yang terinfeksi, dan tingkat kematian mencapai 90 persen selama beberapa lonjakan.

Virus yang sangat menular dan berbahaya biasanya muncul di sub-Sahara Afrika, meskipun kasus terbatas kadang-kadang ditemukan di tempat lain.

Para peneliti, yang mempublikasikan temuan mereka Rabu di Science Translational Medicine, memulai penelitian setelah mengetahui bahwa wabah tahun 2021 di Guinea berasal dari seorang pria yang selamat dari virus lima tahun sebelumnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x