Kasus Positif AS Hampir Sentuh 1 Juta, Gubernur New York: Virus Corona Datang dari Eropa

- 27 April 2020, 14:32 WIB
ILUSTRASI virus corona yang melanda dunia.*
ILUSTRASI virus corona yang melanda dunia.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kasus Covid-19 di Amerika Serikat kian hari kian bertambah signifikan. Saat ini, negeri Paman Sam menjadi negara terdampak paling parah.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh World Meters per Senin, 27 April 2020, kasus positif virus corona sebanyak 987.322 kasus.

Jumlah ini hampir menyentuh angka 1 juta kasus atau 12 kali lipat dari jumlah negara asal virus ini ditemukan yaitu Tiongkok.

Angka kematiannya pun mencapai 55.415 kasus yang mengejutkan sejumlah dokter di AS karena kecepatan membunuh virus ini.

Baca Juga: Israel Yakin Donald Trump Izinkan Pencaplokan De Facto Daerah di Tepi Barat 

Saat ini, episentrum penyebaran kasus Covid-19 berada di negara bagian New York dengan total kasus lebih dari 282.000 dengan angka kematian yang signifikan dibanding wilayah lainnya yaitu lebih dari 16.000.

Di saat Donald Trump terus-menerus menuding Tiongkok sebagai pusat penyebaran dan meminta untuk bertanggung jawab terhadap kasus yang telah menyerang 213 negara di dunia, Gubernur New York menyampaikan hal yang berbeda.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Gubernur New York, Andrew Cuomo menyebut bahwa virus corona yang masuk ke daerahnya bukan berasal dari Tiongkok namun dari benua Eropa.

Ia pun menyampaikan bahwa pembatasan perjalanan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terlambat untuk menghentikan penyebarannya.

Baca Juga: Soal Kabar Kematian Kim Jong Un, Seoul: Tak Ada yang Tak Biasa 

Cuomo merujuk kepada hasil penelitian di Northeastern University yang memperkirakan 10.000 warga New York terinfeksi dari kasus positif pertama Covid-19.

Ia pun yakin bahwa virus itu berasal dari Italia yang sempat menjadi episentrum jenis baru virus corona yang bermutasi pada 1 Maret 2020 lalu.

Cuomo menilai respons lamban yang diambilnya dan Pemerintah Amerika Serikat karena terkecoh dengan kebijakan pembatasan perjalanan yang berfokus hanya pada Tiongkok saja. Pembatasan tersebut dilakukan sejak 2 Februari 2020.

Baca Juga: Dinilai Tidak Efektif, 5 Kepala Daerah Bodebek Sepakat PSBB Diperpanjang 14 Hari 

Hingga terlambat untuk juga menutup perjalanan dari benua Eropa, yang baru dilakukan oleh AS 1 bulan setelah pembatasan untuk perjalanan dari Tiongkok. Pada saat itu, virus telah menyebar luas di Amerika Serikat, katanya.

"Kami bereaksi dua bulan setelah wabah Tiongkok. Jika Anda menengok ke belakang, apakah ada yang berpikir virus itu masih di Tiongkok menunggu kami untuk bertindak dua bulan kemudian?," tanya Cuomo saat konferensi pers.

"Kuda itu sudah meninggalkan lumbung begitu kita pindah," tambah Cuomo yang merujuk pada kasus virus corona yang masuk ke wilayahnya masuk dari negara lain dan bukan Tiongkok.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x