Kasus Omicron Mulai Menurun, AS Sebut Siapkan Fase Pandemi Covid-19 Berikutnya

- 17 Februari 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi Covid-19. Usai kasus Covid-19 di negaranya menurun, pejabat kesehatan AS menyebut mereka mempersiapkan fase berikutnya pandemi.
Ilustrasi Covid-19. Usai kasus Covid-19 di negaranya menurun, pejabat kesehatan AS menyebut mereka mempersiapkan fase berikutnya pandemi. /cottonbro/Pexels

PR DEPOK – Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan fase berikutnya dari pandemi Covid-19.

Pasalnya, saat ini, kasus terkait Omicron di AS menurun, sehingga mereka akan memperbarui panduan CDC tentang pemakaian masker dan menopang kapasitas pengujian.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, rencana itu muncul ketika semakin banyak negara bagian AS mulai melonggarkan pembatasan Covid-19 karena kasus menurun.

Rata-rata tujuh hari kasus harian turun 40 persen dari minggu sebelumnya, sementara rata-rata rawat inap harian turun 28 persen dan rata-rata kematian harian turun 9 persen, menurut data CDC.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Istana Salahkan Rakyat yang Beli Berlebihan, Cipta Panca: Emang Apes Jadi Rakyat!

"Kami sedang bergerak menuju masa ketika Covid bukanlah krisis, tetapi adalah sesuatu yang dapat kami lindungi dan obati. Presiden dan tim Covid-19 kami secara aktif merencanakan masa depan," ujar Koordinator Tanggap Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients.

"Prioritas tertinggi dan pertama kami adalah memerangi Omicron. Pada saat yang sama, kami sedang mempersiapkan masa depan," tambahnya.

CDC AS sedang mempertimbangkan panduan Covid-19 baru, termasuk kapan harus memakai masker.

Baca Juga: Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23 untuk Lolos Seleksi Pendaftaran

Menurut Direktur CDC Rochelle Walensky, kapasitas rumah sakit akan menjadi metrik utama.

CDC mengharapkan banyak dari pedoman yang direvisi akan dikeluarkan pada akhir Februari atau awal Maret, sekitar waktu yang sama mandat masker di beberapa negara bagian dicabut.

"Kami ingin memberi orang istirahat dari hal-hal seperti mengenakan topeng ketika metrik ini lebih baik, dan kemudian memiliki kemampuan untuk menjangkau mereka lagi jika keadaan memburuk," tutur Walensky.

Baca Juga: Chika Merasa Dihujat Gegara Fuji, Kekasih Thariq Halilintar: Nggak! Sebelum Gue tuh Lo Udah Sering Dihujat

Walensky mengingatkan bahwa orang-orang tetap harus memakai masker dalam situasi tertentu seperti saat mengalami gejala Covid-19.

Aturan masker juga berlaku selama sepuluh hari setelah diagnosis Covid-19, atau setelah terpapar seseorang dengan Covid-19.

Tom Inglesby, penasihat Gedung Putih untuk pengujian Covid-19, mengatakan pemerintah telah mengeluarkan permintaan resmi untuk informasi kepada perusahaan terkait.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Dibuka, Segera Daftarkan Diri agar Dapatkan Bantuan Rp3,55 Juta

Informasi itu tentang cara meningkatkan kapasitas pengujian negara, termasuk perincian tentang tantangan rantai pasokan dan volatilitas pasar.

Sekitar 50 juta hingga 60 juta orang saat ini dapat memperoleh tes Covid-19 di rumah secara gratis menggunakan kartu asuransi mereka.

Pemerintah AS telah mengirimkan 50 juta pesanan, atau 200 juta tes individu, sebagai bagian dari rencananya untuk memberikan tes gratis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah