Selain itu, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di dunia akibat varian Omicron, sejumlah wilayah di daratan Eropa telah mengalami penurunan jumlah kasus di berbagai kotanya.
Namun, Ugur Sahin mengatakan bahwa itu bukan gelombang virus terakhir, varian baru tidak akan dapat dihindari, karena virus akan bermutasi lebih lanjut.
"Virus akan akan bermutasi lebih lanjut, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus baru," ucap Ugur Sahin.
"Semua masyarakat di dunia nampaknya telah memasuki fase tentang pemahaman yang lebih baik, tentang cara menangani virus," tuturnya lagi.
CEO BioNTech itu juga menegaskan bahwa dia yakin, semua masyarakat di dunia akan lebih siap, jika Covid-19 kembali bermutasi dan mengeluarkan varian terbaru lagi.
"Kami selalu belajar lebih banyak dan menjadi lebih siap," pungkasnya.
Baca Juga: Viral Video Detik-Detik Wasit Dikejar dan Dipukuli Pemain, Pemicunya karena Hal Ini
Perusahaan yang berbasis di Marburg, Jerman, telah berhasil menjual lebih dari satu miliar dosis vaksinnya, setelah melawan virus Corona pada awal pandemi.
Perusahaan BioNTech tersebut dilaporkan sedang dalam proses mengembangkan vaksin baru, untuk melawan Covid-19 varian Omicron
saat ini.