Belanda Minta Maaf ke Indonesia atas Kekerasan Masa Penjajahan, PM Mark Rutte: Kami Terima Fakta Memalukan

- 18 Februari 2022, 16:50 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. /Willy Kurniawan/Reuters

Para peneliti sebelumnya telah mempresentasikan temuan penelitian mereka, yang dimulai pada 2017 dan didanai oleh Belanda sebagai bagian dari perhitungan yang lebih luas dengan masa lalu kolonial yang brutal di negara itu.

Menurut sejarawan Ben Schoenmaker dari Institut Sejarah Militer Belanda, Belanda sering melakukan tindakan penyiksaan.

Baca Juga: Daftar 7 Negara di Dunia dengan Kasus Nol Covid-19 sejak Pandemi Melanda Menurut WHO

“Kekerasan oleh militer Belanda, termasuk tindakan seperti penyiksaan yang sekarang akan dianggap sebagai kejahatan perang, sering dan meluas, kata Ben Schoenmaker, satu dari lebih dari puluhan akademisi yang berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Ia lantas mengkritisi politisi, militer, sipil, dan hukum Belanda justru menutup mata akan hal ini.

“Para politisi yang bertanggung jawab menutup mata terhadap kekerasan ini, seperti halnya otoritas militer, sipil dan hukum. Mereka membantunya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menghukumnya sedikit atau tidak sama sekali,” katanya.

Baca Juga: Hasil Pertandingan BATC 2022: Tim Putra Indonesia Berhasil Lolos ke Semifinal Usai Kalahkan India 3-2

Sebagai informasi, sekitar 100.000 orang Indonesia tewas sebagai akibat langsung dari perang, dengan mundurnya Belanda pada tahun 1949.

Pengadilan Belanda telah memutuskan bahwa pemerintah yang berbasis di Den Haag harus memberikan kompensasi kepada janda dan anak-anak pejuang Indonesia yang dieksekusi oleh pasukan kolonial, dan bahwa undang-undang pembatasan tidak berlaku dalam kasus perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia pada Maret 2020, Raja Willem-Alexander meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan Belanda.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah