Usai Terperangkap di Sumur Selama 3 Hari, Bocah Afghanistan Meninggal Dunia

- 18 Februari 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi sumur.
Ilustrasi sumur. /mh.grafik/

PR DEPOK - Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun yang terperangkap selama tiga hari di sumur di desa terpencil Afghanistan telah meninggal dunia.

Tim penyelamat Afghanistan bekerja tanpa henti untuk mencoba menjangkau bocah berusia lima tahun yang diketahui bernama Haider.

Menurut laporan dari para pejabat Afghanistan, bocah itu masih hidup pada Jumat pagi sebelum kemudian mengumumkan bahwa ia telah meninggal.

Baca Juga: Ranking Indeks Demokrasi Indonesia Naik, EIU Sebut Kebijakan Presiden Jokowi Jadi Salah Satu Faktornya

"Dengan sangat sedih, Haider pergi meninggalkan kita semua," kata penasihat senior kementerian dalam negeri Taliban Anas Haqqani.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari TRT World pada Jumat, 18 Februari 2022, misi penyelamatan terhadap bocah berusia lima tahun itu diawasi langsung oleh pemerintah Taliban dan ratusan penduduk desa.

Upaya penyelamatan terhadap bocah di Afghanistan ini serupa dengan misi penyelamatan seorang bocah di Maroko yang terjebak di sumur selama lima hari yang berakhir tragis.

Baca Juga: Pemakaman Romawi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gaza Palestina

Kejadian tragis

Sebuah video yang dibagikan sebelumnya di media sosial termasuk oleh pejabat Taliban yang memperlihatkan Haider yang tengah terjepit di dalam sumur tetapi mampu menggerakkan lengan dan tubuh bagian atasnya.

"Apakah kamu baik-baik saja anakku?" 

"Bicaralah denganku dan jangan menangis, kami sedang berusaha mengeluarkanmu," suara ayah Haider terdengar dalam video itu berkata.

Baca Juga: Robert Alberts Tegaskan Kemenangan Lawan Persipura Punya Arti Penting

"Oke, aku akan terus bicara," jawab bocah itu dengan suara sedih.

Video itu diperoleh ketika tim penyelamat menurunkan lampu dan kamera guna menyusuri sumur sempit dengan tali.

Kakek bocah itu, Haji Abdul Hadi yang berusia 50 tahun, mengatakan bahwa Haider jatuh dari sumur ketika dia mencoba untuk membantu pekerja menggali lubang bor baru di desa yang dilanda kekeringan.

Baca Juga: Menaker Jawab Tudingan Dana JHT Digunakan Pemerintah untuk IKN: Tidak Benar

"Salah satu sumur terbuka... Kemudian anak itu terjatuh. Dia terus berteriak meminta tolong," tutur Hadi.

Hadi menambahkan bahwa makanan dan air diturunkan kepada cucunya melalui ember yang diikatkan ke tali.

"Kami memberinya kue dan air. Ia memakan semuanya," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Permintaan Maaf Belanda ke Indonesia, Wakil Ketua MPR Berharap Ada Kompensasi untuk Keluarga Korban

Haider tergelincir ke dasar sumur yang digali di desa kering di provinsi itu, sekitar 400 kilometer barat daya ibu kota Kabul pada Selasa, 15 Februari 2022 lalu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah