Sempat mengimpor drone dari Tiongkok, Maroko juga kini tengah bersiap untuk memproduksi drone dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan di setiap wilayah.
Baca Juga: Menhub Izinkan Transportasi Kembali Beroperasi, Wali Kota Depok: Belum Sampai ke Saya
Sementara itu The Aeronautics Department dari International University of Rabat mengungkapkan pihaknya menawarkan jasa mereka untuk memproduksi drone yang mampu mendeteksi pergerakan mencurigakan dengan mengandalkan inframerah yang dilengkapi pengeras suara serta mampu mendeteksi orang-orang dengan suhu tubuh di atas normal.
Selain itu The Aeronautics Department juga turut mengembangkan aplikasi yang mampu melacak kasus-kasus infeksi virus corona di sekitar pengguna aplikasi.
Namun aplikasi tersebut masih harus menunggu hak cipta dari lembaga terkait sebelum akhirnya bisa digunakan secara massal oleh masyarakat Maroko.
Baca Juga: Pilkada Depok 2020 Resmi Digelar Desember, KPU: Prinsipnya Siap Kapan pun
Meski begitu jika ditanya mengenai penggunaan drone, otoritas Maroko menolak menjawab pertanyaan tersebut.***