Selain itu, sebuah laporan mengklaim Rusia telah berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik dan jelajah di laut, selama masa latihan kekuatan nuklir strategisnya.
Laporan tersebut menambahkan, Vladimir Putin dan presiden Belarus yakni Alexander Lukashenko mengawasi latihan uji coba rudal hipersonik tersebut.
Baca Juga: Moeldoko Minta Tak Perlu Khawatir Soal JHT, Yan Harahap: yang Ngomong Begal Partai, Susah Dipercaya
Latihan nuklir tersebut diikuti dengan pelatihan angkatan bersenjata Rusia dalam empat bulan terakhir, dan mencakup penambahan pasukan berjumlah sekitar 150.00 di Barat, Utara, Timur, dan Selatan perbatasan Ukraina.
Rusia juga menambahkan sejumlah kendaraan perang seperti Helikopter, tank, pengangkut personel lapis baja, dan peralatan pendukung kelompok tempur, telah dipindahkan ke lokasi dekat perbatasan
Di sisi lain, presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang, dan latihan nuklir tersebut memicu kekhawatiran di seluruh dunia.
"Presiden (Joe) Biden terus memantau situasi yang berkembang di Ukraina, dan terus diperbarui secara berkala tentang kejadian di lapangan oleh tim keamanan nasionalnya," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.
"Mereka menegaskan kembali bahwa Rusia dapat melancarkan serangan terhadap Ukraina kapan saja," ujarnya kembali.
Menteri Luar Negri G7, mengharapkan Rusia untuk menerapkan pengurangan kegiatan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina.