Vladimir Putin 'Turun Gunung' Awasi Latihan Pasukan Nuklir Rusia, Siap Menyerang Ukraina?

- 20 Februari 2022, 12:40 WIB
Ilustrasi Vladimir Putin yang mengawasi langsung pasukan Nuklir Rusia.
Ilustrasi Vladimir Putin yang mengawasi langsung pasukan Nuklir Rusia. /Pixabay/

PR DEPOK - Perbatasan antara Rusia dan Ukraina belakangan ini dilaporkan kembali memanas, dengan kabarnya mulai terlihat sejumlah pasukan tambahan dan kendaraan perang di sekitar perbatasan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengawasi latihan dari pasukan nuklir strategis miliknya.

Sementara itu, Amerika Serikat menuduh pasukan Rusia yang berkumpul dan latihan di dekat perbatasan Ukraina, mulai bersiap maju dan menyerang.

Baca Juga: Biodata dan Profil Pemain Putra Indonesia di Ajang Badminton Asian Team Championship (BATC 2022)

Dengan meningkatnya ketegangan kedua negara tersebut, pihak Gedung Putih Amerika Serikat, dan tim keamanan nasional Presiden Joe Biden mengatakan, bahwa mereka masih percaya Rusia dapat melancarkan serangan ke Ukraina kapan saja.

Sejumlah menteri luar negeri dari kelompok negara-negara G7, juga mengatakan bahwa Rusia masih belum mengurangi aktivitas militernya di daerah perbatasan itu, dan khawatir terjadi situasi yang tidak diinginkan.

Negara besar seperti Prancis dan Jerman telah mendesak semua atau sebagian warganya yang berada di Ukraina untuk pergi dari negara tersebut, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga mengatakan bahwa pasukan Rusia mulai bergerak lebih dekat ke perbatasan.

Baca Juga: Biodata dan Profil Pemain Putra Indonesia di Ajang Badminton Asian Team Championship (BATC 2022)

"Kami berharap dia (Vladimir Putin) mundur dari ambang konflik ini," kata Lloyd Austin, pada konferensi pers di Lithuania.

Selain itu, sebuah laporan mengklaim Rusia telah berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik dan jelajah di laut, selama masa latihan kekuatan nuklir strategisnya.

Laporan tersebut menambahkan, Vladimir Putin dan presiden Belarus yakni Alexander Lukashenko mengawasi latihan uji coba rudal hipersonik tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Minta Tak Perlu Khawatir Soal JHT, Yan Harahap: yang Ngomong Begal Partai, Susah Dipercaya

Latihan nuklir tersebut diikuti dengan pelatihan angkatan bersenjata Rusia dalam empat bulan terakhir, dan mencakup penambahan pasukan berjumlah sekitar 150.00 di Barat, Utara, Timur, dan Selatan perbatasan Ukraina.

Rusia juga menambahkan sejumlah kendaraan perang seperti Helikopter, tank, pengangkut personel lapis baja, dan peralatan pendukung kelompok tempur, telah dipindahkan ke lokasi dekat perbatasan

Di sisi lain, presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang, dan latihan nuklir tersebut memicu kekhawatiran di seluruh dunia.

"Presiden (Joe) Biden terus memantau situasi yang berkembang di Ukraina, dan terus diperbarui secara berkala tentang kejadian di lapangan oleh tim keamanan nasionalnya," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

Baca Juga: LINK NONTON Twenty Five Twenty One Episode 4 Tayang Hari Ini, Spoiler: Baek Yi Jin Dibuat Kesal oleh Hee Do

"Mereka menegaskan kembali bahwa Rusia dapat melancarkan serangan terhadap Ukraina kapan saja," ujarnya kembali.

Menteri Luar Negri G7, mengharapkan Rusia untuk menerapkan pengurangan kegiatan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina.

Pelatihan dan uji coba yang dilakukan pada Sabtu kemarin, nampaknya bertujuan sebagai pesan untuk menanggapi tuntutan Rusia dengan serius.

"Mengabaikan hak-hak sah Rusia di bidang ini berdampak buruk pada stabilitas tidak hanya di benua Eropa, tetapi juga di dunia," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah