PR DEPOK - Otoritas berwenang Hong Kong, menemukan virus corona atau Covid-19 di dalam daging babi dan daging sapi beku hasil impor dari beberapa negara.
Temuan ini dikonfirmasi setelah otoritas Hong Kong, mengambil sampel daging babi dan daging sapi impor dari Brasil dan Polandia.
Pusat keuangan global Hong Kong, sebelumnya telah menerapkan strategi dinamis nol Covid-19, seperti yang dilakukan Cina daratan.
Baca Juga: Jadwal Analog Switch off (ASO) Tahap I, Serta Jadwal Pembagian Set Top Box atau STB Gratis
Tujuan penerapan strategi ini bertujuan untuk memberantas wabah apapun.
“Pihak berwenang telah dalam siaga tinggi karena gelombang infeksi baru terbukti lebih sulit dikendalikan,” kata otoritas setempat sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia pada Selasa, 22 Februari 2022.
Berdasarkan laporan otoritas setempat, kasus harian positif Covid-19 di Hong Kong meningkat tajam.
Tahun ini, kasus harian Covid-19 mencapai 7.533 kasus. Angka ini melebihi pengujian, rumah sakit dan karantina pemerintah.
Sementara, Pusat Keamanan Pangan (CFS) mengambil sampel sekitar 1.100 karton daging beku sapi seberat 29 ton untuk dilakukan pengujian.
Menurut CFS, daging sapi kemasan beku ini diimpor dari Brasil melalui jalur laut.
Dari sampel yang diambil, CFS menemukan satu kemasan luar dan dua kemasan dalam yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
CFS juga mengumpulkan 12 sampel dari 300 karton kulit babi kemasan beku seberat 7 ton yang diimpor dari Polandia.
Dari sampel tersebut, satu kemasan kulit babi dinyatakan positif Covid-19.
"CFS telah memerintahkan importir terkait untuk membuang daging sapi dan kulit babi dari batch yang sama," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah juga mengatakan akan meningkatkan pengambilan sampel produk serupa untuk dilakukan pengujian.
Sebelumnya, Hong Kong juga menemukan makanan kemasan ikan dan Sotong yanh positif terpapar Covid-19 pada Agustus dan November 2021.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 22 Februari 2022: Reyna Ditemukan, Andin Prihatin Lihat Kondisinya
Pemerintah setempat menyebut, sebagian makanan kemasan ini terpapar melalui tetesan dan tidak dapat berkembang biak dalam makanan atau kemasan.
Pemerintah juga mengatakan virus Covid-19 yang terpapar di dalam makanan kemasan ini tidak akan menular kepada manusia yang mengkonsumsinya.
Meski begitu, pemerintah merekomendasikan agar menangani makanan mentah secara terpisah, mematuhi aturan kebersihan dan memasak makanan secara menyeluruh.***