Uni Eropa Khawatir Bila Vaksin Covid-19 Pertama Kali Ditemukan di AS dan Tiongkok

- 15 Mei 2020, 10:42 WIB
ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.*
ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Vaksin untuk melawan virus corona baru dapat disetujui dalam waktu sekitar satu tahun dalam skenario "optimis".

Pada Kamis 14 Mei 2020, hal tersebut disampaikan oleh sebuah lembaga yang menyetujui obat-obatan untuk Uni Eropa (UE).

Ketika dunia terburu-buru mengembangkan vaksin, UE yang terpukul keras oleh Covid-19, khawatir itu mungkin tidak memiliki persediaan yang cukup, terutama jika vaksin dikembangkan di Amerika Serikat (AS) atau Tiongkok.

Dilansir New York Times, Jumat 15 Mei 2020, Kepala vaksin EMA, Marco Cavaleri mengatakan bahwa Badan obat-obatan Eropa, dalam komunikasinya dengan 33 pengembang, melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses persetujuan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib DKI Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Jumat, 15 Mei 2020 

Lanjut Cavaleri, namun dirinya ragu dengan klaim bahwa pada bulan September terdapat salah satu pihak yang bisa siap.

"Untuk vaksin, karena pengembangan harus dimulai dari awal, kami mungkin melihat dari sisi optimis dalam satu tahun dari sekarang, jadi sekiranya awal 2021," kata Cavaleri kepada wartawan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia mengesampingkan kemungkinan melewatkan fase ketiga dari percobaan vaksin, yang katanya akan diperlukan untuk memastikan vaksin tersebut terbukti aman serta efektif.

EMA juga mengamati 115 kemungkinan vaksin, namun yang berbeda, atau perawatan untuk virus corona, yang telah membunuh hampir 300.000 orang secara global, menurut data World Health Organization (WHO).

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x