Uni Eropa Khawatir Bila Vaksin Covid-19 Pertama Kali Ditemukan di AS dan Tiongkok

- 15 Mei 2020, 10:42 WIB
ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.*
ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.* /ANTARA/

Baca Juga: Resmikan Dua Alat Tes Covid-19 Unpad-ITB, Ridwan Kamil: Rapid Test 2.0 Miliki Akurasi Lebih Tinggi 

Beberapa dari tersebut, kata Cavaleri, dapat disetujui di Eropa pada awal musim panas ini, tetapi ia tidak menentukan yang mana.

Sementara, seorang anggota parlemen UE terkemuka mengatakan UE harus menghindari hak kekayaan intelektual perusahaan farmasi jika vaksin dikembangkan di luar blok tersebut, itu merupakan sebuah tanda baru kekhawatiran UE tertinggal dalam ras global.

"Jika vaksin pertama kali dikembangkan di luar Eropa, kita harus melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa vaksin itu benar-benar tersedia untuk semua negara," kata Peter Liese, anggota terkemuka dari partai Persatuan Kristen Demokratik Jerman (CDU), sama seperti Kanselir Angela Merkel.

Baca Juga: Jadi Pertanyaan Soal Salat Idulfitri dan Takbir di Tengah Covid-19, MUI Jabar Beri Penjelasan 

"Kami mengandalkan dialog dan kerja sama, tetapi kami juga harus mengharapkan orang lain untuk menolak hal tersebut. Inilah sebabnya kami membutuhkan rencana B.

Liese meminta pemerintah UE dan Komisi Eropa untuk mempertimbangkan pengabaian berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia yang memungkinkan negara untuk memproduksi obat generik tanpa persetujuan dari perusahaan farmasi yang telah mengembangkannya terlebih dahulu.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x