PR DEPOK - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih menyerang Ukraina, sekaligus menentang peringatan Amerika Serikat.
Kini sudah memasuki hari kedua untuk pasukan Ukraina berjuang keras mempertahankan wilayah yang merdeka.
Meski harus diakui, angkutan militer Rusia jauh lebih unggul hingga Ukraina akan kewalahan memberi perlawanan dalam invasi terbaru abad ini.
Lantas terbuka tiga skenario yang akan terjadi dari masa depan perang Rusia-Ukraina ini, mulai dari kemenangan Rusia hingga perlawanan yang membuat kejatuhan seorang Vladimir Putin, simak sebagai berikut:
1. Kemenangan Rusia menandai awal era baru
Vladimir Putin mungkin bisa mencapai kemenangan militer awal, menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis dan berhasil memasang rezim boneka di Ukraina.
Pemerintahan baru ini mengubah Ukraina dengan tegas ke arah timur, menolak keinginan sebelumnya untuk bergabung dengan Uni Eropa dan aliansi pertahanan NATO, yang mana keduanya merupakan garis merah bagi Kremlin.
Sedangkan lebih dari 40 juta orang Ukraina, mereka yang bisa pergi dan ingin pergi melakukannya, sementara mereka yang tinggal akan beradaptasi dengan normal baru.
Baca Juga: Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Inggris Beri Paket Sanksi Terbesar dan Terberat untuk Vladimir Putin
2. Pasukan Putin mendominasi Ukraina yang terpecah
Skenario kedua hanya sedikit kurang suram dari perspektif Barat.
Vladimir Putin berhasil mengambil dan menahan seluruh garis pantai Ukraina, yang membentang di sepanjang Laut Hitam dan Laut Azov, memotong kemampuan negara itu untuk mengekspor.
Ini melumpuhkan ekonomi, meninggalkan negara bagian yang akan diperintah oleh pemerintah yang lemah di Kyiv.
Baca Juga: Love ft Marriage and Divorce Season 3, Tayang Perdana pada Sabtu 26 Februari 2022
3. Perlawanan yang efektif mengarah pada perang gerilya yang berkepanjangan
Adapun ujung lain spektrum, ada kemungkinan yang sangat nyata dari perlawanan Ukraina yang kuat dan efektif untuk melawan pendudukan Rusia atau pemerintah yang dipaksakan Rusia.
Itu bisa menyeret Moskow ke dalam perang gerilya yang berlarut-larut di Ukraina, memicu ketidakpuasan di Rusia karena jumlah tentara Rusia yang tewas dan terluka bertambah, bersama dengan biaya keuangan misi.
Namun ini adalah situasi yang pada akhirnya mengancam otoritas Putin.***